jpnn.com, HARBIN - Sebanyak 19 polisi dari berbagai tingkatan di Harbin, Tiongkok, dipecat atas dugaan penyalahgunaan wewenang. Pemecatan itu merupakan bagian dari kampanye antikorupsi secara nasional.
Selain dipecat dari jabatannya, ke-19 polisi aktif itu juga dicopot dari keanggotaan Partai Komunis Tiongkok (CPC). Para petugas kepolisian itu juga dilimpahkan ke pengadilan atas pelanggaran serius peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BACA JUGA: Tiongkok Bikin Vaksin Covid-19 dari Sel Serangga, Sudah Dites pada Monyet
Para personel kepolisian yang merupakan pejabat senior dituduh menerima suap, memiliki investasi bisnis pribadi, memusnahkan buku tabungan dengan sengaja, menyalahgunakan jabatan untuk mendapatkan keuntungan pribadi, dan memiliki senjata secara ilegal.
Sementara untuk polisi berpangkat rendah ditangkap karena mengorganisasikan atau bersekongkol dengan kelompok mafia lokal, terlibat prostitusi dan perjudian, perampokan, pemerasan, dan penipuan.
BACA JUGA: Armada Amerika Berulah, Tiongkok Kirim Kapal Perang, Jet Tempur dan Drone
Sanksi tersebut diberlakukan sebagai bagian dari kampanye nasional yang dilancarkan oleh Komisi Urusan Politik dan Hukum Komite Sentral CPC pada 8 Juli 2020.
Kampanye tersebut tidak hanya menyasar pejabat politik dan judisial, melainkan juga polisi dan petugas keamanan lembaga pemasyarakatan.
BACA JUGA: Retno Marsudi Bakal Jadi Menlu Pertama yang Kunjungi Tiongkok di Tengah Pandemi
Di Tiongkok, semua unsur pemerintahan juga dilarang memiliki usaha sampingan atau bisnis pribadi. (ant/dil/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Adil