jpnn.com, SURABAYA - 90 pelajar SMA 17 Agustus Surabaya kemarin (27/10) menggelar pentas drama kolosal. Yang dibawakan adalah pertarungan tentara Belanda dengan pasukan yang dipimpin Pangeran Diponegoro. Kegiatan itu digelar dalam rangka memperingati semangat Sumpah Pemuda yang jatuh pada hari ini.
Menurut Kepala Smatag Prehantoro, acara tersebut bertujuan meneladani sifat-sifat positif dan pantang menyerah para pejuang bangsa. Drama itu juga diadakan untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan. Itu sesuai dengan naskah Sumpah Pemuda yang berbunyi, Kami bangsa Indonesia mengaku bertumpah darah satu, tanah air Indonesia.
Para siswa memang sengaja terlibat aktif dalam perang tersebut agar lebih menjiwai peristiwa bersejarah tersebut. ''Setelah lulus, para siswa diharapkan bisa menjadi generasi pemimpin bangsa ini,'' katanya.
Menurut Sakila Nabila, siswi kelas XI, dengan adanya drama kolosal itu, mereka juga belajar tentang sejarah. Selain itu, terdapat pesan-pesan penting yang bisa diambil. Misalnya, saat Pangeran Diponegoro tertangkap serdadu Belanda, semangat pasukan pribumi makin membuncah untuk melawan penjajah. ''Bukannya putus asa,'' jelasnya.
Hal tersebut, ungkap dia, menjadi pelecut semangat agar lebih rajin belajar dan berusaha. Perang hari itu bukan dengan senjata, tetapi akal pikiran. ''Keep fighting pokoknya,'' tuturnya. (dan/c20/dio)
BACA JUGA: Global Sevilla Larang Siswa dan Guru Bahas Politik di Medsos
BACA ARTIKEL LAINNYA... Merawat Sumpah Pemuda Pada Generasi Milenial
Redaktur : Tim Redaksi