Begini Cara Warga Menghalau Makhluk Raksara yang Menelan Matahari

Senin, 07 Maret 2016 – 08:27 WIB
ILUSTRASI. FOTO: AFP

jpnn.com - TERNATE – Gerhana Matahari Total (GMT) 2016 benar-benar dimanfaatkan pemerintah daerah untuk memancing datangnya wisatawan. Di Halmahera Barat (Halbar) misalnya, suara riuh yang berasal dari 500 buah tempurung kelapa bakal meramaikan Kota Jailolo, Provinsi Maluku Utara, Rabu (9/3) mendatang.

Ketok 500 tempurung ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang dicetus Pemerintah Kabupaten Halbar untuk menyambut GMT. Tempurung kelapa akan dipukul bertalu-talu oleh warga tepat ketika kegelapan menyelimuti Halbar.

BACA JUGA: Kisah Tentang Bos-Bos Penyuka Sesama yang Bikin Arisan Brondong

”Ketok tempurung ini dipusatkan di lapangan Festival Teluk Jailolo (FTJ) yang sekaligus menjadi titik pantau,” ungkap Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, Olahraga, dan Ekonomi Kreatif Halbar, Fenny Kiat kepada Malut Post (Grup JPNN), kemarin (6/3).

Pengetokan tempurung kelapa ini tak lepas dari mitos yang diyakini masyarakat setempat. Menurut kepercayaan warga, ketika terjadi gerhana, matahari tengah ditelan oleh raksasa. Bunyi tempurung yang diketok bertalu-talu akan mengusir pergi makhluk berukuran besar itu.

BACA JUGA: Apes! Belum Tuntas Nikmati Sabu, Pria Ini Keburu Ditangkap

Mitos ini tak beda jauh dengan mitos di sejumlah daerah lainnya di Indonesia. ”Membuat bunyi-bunyian saat gerhana telah menjadi tradisi di daerah sini. Tempurung akan dipukul selama 1,3 menit, persis lamanya GMT melintasi Halbar kali ini,” sambung Fenny.(tim/kai/fri/jpnn)

BACA JUGA: Mistis GMT: Dari Sembunyi di Kolong Ranjang, Sampai Memukul Panci

BACA ARTIKEL LAINNYA... Yang Mau Lihat Gerhana, Baca Ini Dulu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler