Begini Isi Ceramah di Istiqlal Saat Salat Id yang Dihadiri Presiden Jokowi

Rabu, 05 Juni 2019 – 10:18 WIB
Presiden Jokowi Salat Ied di Masjid Istiqlal Jakarta bersama dengan pejabat pemerintahan. Foto: Ist

jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menunaikan salat Id di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat hari ini. Dia didampingi para pejabat pemerintah Kabinet Kerja.

Presiden yang akrab disapa Jokowi itu berada di barisan paling depan bersama dengan pejabat lainnya. 

BACA JUGA: Rudiantara: Idulfitri, Momen Bagi Masyarakat Menyebarkan Konten Positif

Adapun khatib salat Id ini adalah Said Agil Husin Al Munawar. Dalam ceramahnya khatib mengajak masyarakat menebar maaf.

BACA JUGA : Jokowi Open House di Istana, Ma’ruf Amin Pulang Kampung ke Banten

BACA JUGA: Pak Anies Open House Hari Ini, Catat Waktunya

 

Karena dengan memberi dan meminta maaf adalah sikap yang dianjurkan oleh Allah SWT. Sebab dengan begitu sikap dendam dan rasa marah dapat dinetralisir.

BACA JUGA: Ketum Golkar Berharap Idulfitri Menjadi Momentum Refleksi Diri

“Sikap mudah memberi dan meminta maaf ini merupakan salah satu ciri orang yang bertakwa. Karenanya orang yang suka memberi dan meminta maaf sebagai pertanda seseorang memiliki niat kepribadian dan ketaqwaan sangat luhur,” ujarnya dalam ceramah di Istiqlal.

Said menambahkan, memulai meminta maaf pada orang lain bukanlah hal yang merugikan.

BACA JUGA : Kemenag: Lukman Hakim Pejabat yang Mengembalikan Gratifikasi Terbesar setelah Jokowi dan JK

 

Oleh karena itu, umat diingatkan jangan merasa harga diri menjadi turun gara-gara meminta maaf ataupun takut dengan label kalah.

“Karena sesungguhnya dengan meminta maaf sama saja kita sudah menang melawan ego,” katanya.

Selain itu Said mengatakan, manusia adalah makhluk sosial. Dalam menjaga sosialitasnya maka manusia perlu mewujudkan kehidupan sosialnya dengan baik.

Namun jika manusia mengedepankan ego dalam menghadapi setiap permasalahan. Maka tatanan kehidupan sosial pun akan rusak.

Maaf, menurutnya, adalah kata ajaib yang mampu menguraikan masalah hidup. Kata inilah yang menjadi senjata ampuh dalam menghapus dendam, sakit hati, dan kesalapahaman.

“Maaf dapat menyambung kembali tali silaturahmi yang terputus. Meskipun maaf mudah dituliskan. Namun tidak semudah diucapkan. Adakalanya kita tidak mampu mengalahkan ego masing-masing,” ungkapnya.

Namun demikian, Said prihatin karena masih ada orang-orang yang tidak meminta maaf atas kesalahan yang dilakukannya.

Padahal jelas itu kesalahannya. Sebaliknya juga masih banyak yang enggan memberi maaf kepada orang lain.

“Jadi sifat itu akan merusak tali persaudaraan. Sikap saling tidak memaafkan ini akan muncul kemarahan. Jika timbul balas dendam inilah uang akhirnya meresahkan masyarakat,” ungkapnya.

Adapun Jokowi salat di Istana ditemani dengan para pejabat pemerintahan di antaranya, Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Ketua Mahkamah Agung (MA) Hatta Ali, Menteri Kelautan dna Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin dan para duta besar negara sahabat.  (JPcom/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Donald Trump Ucapkan Selamat Idulfitri ke Masyarakat Muslim Dunia


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler