Begini Langkah Ditjen Hortikultura untuk Menyukseskan Program HDDAP di Pakpak Bharat

Rabu, 29 Mei 2024 – 15:07 WIB
Ditjen Hortikultura Kementan membekali penyuluh dan petugas melalui pelatihan untuk menyukseskan kegiatan HDDAP di Pakpak Bharat. Foto: Dokumentasi Humas Kementan

jpnn.com, PAKPAK BHARAT - Pakpak Bharat merupakan salah satu dari 13 kabupaten pelaksana kegiatan Horticulture Development in Dryland Areas Project (HDDAP) atau pengembangan hortikultura lahan kering.

Dua kecamatan yang akan dibiayai oleh ADB dan IFAD untuk periode 2024 hingga 2028 ini di antaranya Kerajaan dan Pargetteng Getteng Sengkut (PGGS).

BACA JUGA: Terapkan Digitalisasi, Ditjen Hortikultura Permudah Pemantauan dan Evaluasi Proyek HDDAP

Kegiatan HDDAP menargetkan terbentuknya kampung hortikultura seluas 10 ribu hektare yang dikelola secara mandiri dan profesional oleh wadah Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP).

Adapaun komoditas utama yang akan dikembangkan di wilayah ini yaitu kentang dan bawang merah seluas 328 hektare.

BACA JUGA: Kementan Meluncurkan Kawasan HDDAP 10.000 Hektar di 13 Kabupaten

Wakil Bupati Pakpak Bharat Mutsyuhito Solin saat menghadiri Kick-Off Program HDDAP yang berlangsung di Surabaya beberapa hari lalu menyampaikan daerahnya mengembangkan bawang merah dan kentang.

"Bawang merah dan kentang dinilai sangat cocok dan memiliki potensi yang baik dikembangkan di daerah Pakpak Bharat dan sudah terbukti berhasil dengan baik," ujar Mutsyuhito.

BACA JUGA: Sumedang jadi Percontohan Pengembangan Program HDDAP, Siapkan Kembangkan Cabai

Dalam pelaksanaan HDDAP, Direktorat Jenderal (Ditjen) Hortikultura menggandeng Koltiva sebagai salah satu perusahaan start up pertanian yang menyediakan platform digitalisasi bernama KoltiTrace MIS.

Platform ini dipergunakan untuk pendataan petani dan lahan HDDAP, termasuk pemantauan dan evaluasi kegiatan.

Guna menyosialisasikan aplikasi tersebut, Ditjen Hortikultura melaksanakan pelatihan penggunaan KoltiTrace MIS berbasis android maupun Web 4 ke petugas daerah meliputi petugas dinas pertanian, PPL, POPT, dan perangkat desa.

Pelatihan berlangsung selama 3 hari mulai 20 hingga 22 Mei 2024 dengan tujuan agar petugas daerah mampu dan mahir dalam mengoperasikan KoltiTrace MIS mengawal kegiatan HDDAP di Pakpak Bharat secara digital.

"Harapan kami, keikutsertaan Pakpak Bharat yang didukung dengan digitalisasi pertanian nantinya akan mendorong laju pertumbuhan ekonomi yang signifikan dari sektor pertanian hortikulturan, khususnya masyarakat petani yang ikut dalam program ini," ujar Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pakpak Bharat Adei Johan Banurea.

Pelatihan penggunaan KoltiTrace MIS meliputi prosedur pengisian data dasar petani, rincian data kebun, survei plot, anggota keluarga, kondisi pertanaman, serangan OPT, pemupukan, budidaya, pasca panen, dan pemetaan polygon lahan.

“Sistem ini harus bisa dan mudah diaplikasikan oleh petugas penginput data sehingga setiap aktivitas dapat terekam dengan baik dan dapat dibaca oleh Tim Manajemen dalam melakukan intervensi dan evaluasi pelaksaan HDDAP," terang Jekvy Hendra selaku Project Manager HDDAP saat membuka pelatihan pekan lalu.

Seluruh data yang terinput di KoltiTrace MIS, kata Jekvy, akan terintegrasi dengan akun HDDAP Pusat.

Kendati demikian, penginputan data lapangan masih bisa dilakukan secara offline.

Hal ini untuk mengantisipasi lokasi kebun yang masih belum terhubung koneksi internet.

Pelatihan ditutup dengan pengenalan KoltiTrace MIS Web Version yang dapat digunakan petugas daerah untuk mengevaluasi hasil data lapangan.

Versi web ini diharapkan dapat memudahkan petugas melihat rekap data petani, data bisnis (UMKM), dan peta sebaran HDDAP. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler