Begini Mekanisme Penilaian Ujian Kelususan SMP di Surabaya

Rabu, 21 April 2021 – 02:50 WIB
Ilustrasi siswa SMP ujian. Foto: Humas Pemkot Surabaya

jpnn.com, SURABAYA - Plt Kepala Bidang Sekolah Menengah Dispendik Kota Surabaya Tri Aji Nugroho mengatakan ujian akhir sekolah beberapa SMP di Surabaya sudah berlangsung sejak Senin (19/4).

Namun, mekanisme pelaksanan pun tidak sama di masing-masing instansi.

BACA JUGA: Dua RS di Surabaya Jadi Tempat Uji Klinis Vaksin Merah Putih, Begini Persiapannya

"Ada sekolah yang belum mulai, tetapi pelaksanaannya itu bisa dimulai kemarin sampai akhir April, sekitar dua mingguan," kata Aji, Selasa (20/4).

Dia menjelaskan berdasarkan SE Mendikbud Nomon 1 Tahun 2021, UN dan ujian kesetaraan di tahun 2021 ditiadakan. Sebagai penggantinya, ada tiga syarat kelulusan siswa.

BACA JUGA: Petugas Bea Cukai Diserang, Masinton: Negara Jangan Kalah Lawan Mafia Penyelundupan

Syarat pertama, peserta didik menyelesaikan program pembelajaran di masa pandemi Covid-19 dengan bukti rapor tiap semester.

Kedua memperoleh nilai sikap atau perilaku baik. Ketiga mengikuti ujian yang diselenggarakan satuan pendidikan atau sekolah.

BACA JUGA: Kemendikbud Dua Kali Klarifikasi Hilangnya Nama Tokoh NU di Kamus Sejarah 2021

"Nah, kalau sekarang ujian diserahkan ke masing-masing sekolah," ucap Aji.

Untuk mekanisme ujian, pihak sekolah diberikan keleluasaan dalam pelaksanaannya. Misalnya, bisa berupa penugasan portofolio, daring, tertulis atau dalam bentuk project.

"Sangat fleksibel sekali sekarang ini. Tergantung dari sekolah melihat masing-masing siswanya," kata Aji.

Walakin, pihaknya tetap mengontrol pelaksanaan ujian kelulusan bersifat terbatas. Artinya, pengawasan dilakukan untuk mengetahui bentuk ujian yang diselenggarakan.

"Kalau misalnya ujian tertulis, itu soalnya bagaimana, agar disampaikan ke kami juga," ucap Aji.

Menurut Aji, pada intinya pihak sekolah atau gurulah menentukan siswa lulus atau tidak dalam ujian.

Sebagai penentu kelulusan, satuan pendidikan dapat mengompilasikan seluruh penilaian siswa selama sekolah.

"Jadi, semua nilai-nilai itu di-compile dengan beberapa nilai lain sebelumnya. Kemudian menjadi penentu kelulusan siswa tersebut," pungkas Aji. (mcr12/jpnn)


Redaktur & Reporter : Arry Saputra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler