Petugas Bea Cukai Diserang, Masinton: Negara Jangan Kalah Lawan Mafia Penyelundupan

Selasa, 20 April 2021 – 21:18 WIB
Politikus PDIP Masinton Pasaribu. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR RI Masinton Pasaribu menyoroti penyerangan terhadap kendaraan dinas Kanwil Bea Cukai Riau oleh belasan orang tidak dikenal pada Senin (19/4).

Petugas Bea Cukai diserang ketika melakukan pengejaran terhadap kendaraan yang diduga membawa barang ilegal.

BACA JUGA: Bea Cukai Bina Pelaku IKM dan UMKM Merambah Pasar Internasional

Masinton penyerangan terhadap petugas Bea Cukai yang sedang melaksanakan tugas di perairan dan daratan dalam lingkup kepabeanan harus disikapi secara serius oleh Negara.

"Negara jangan kalah melawan mafia penyelundupan," ucap Masinton Pasaribu kepada JPNN.com, Selasa (20/4).

BACA JUGA: Ibu Muda Bernama Dilla Tewas Overdosis, Oknum Polisi Ini Jadi Tersangka

Menurut politikus PDIP itu, penyerangan yang dialami petugas Bea Cukai di wilayah Riau dan Kepulauan Riau bukan pertama kali terjadi.

Mantan Anggota Komisi III DPR RI itu pun meminta aparat penegak hukum melakukan tindakan secara serius terhadap kelompok mafia penyelundupan yang selama ini beraksi secara terorganisir dan sistematis.

BACA JUGA: Ditangkap di Hotel, AM dan A Ternyata Jalankan Bisnis Begituan, Ya Ampun

"Kelompok mafia penyelundupan ini bukan kriminalitas biasa, mereka adalah pelaku kriminal yang merugikan penerimaan negara," ucap Masinton menegaskan.

Dia mengingatkan bahwa Bea Cukai merupakan salah satu instansi yang memiliki peran untuk mengawasi dan mengontrol keluar masuknya barang dari dalam maupun luar negeri di wilayah NKRI.

Berdasarkan catatan, kata Masinton, negara mengalami potensi kerugian Rp 500 miliar per tahun akibat peredaran rokok ilegal yang berasal dari total nilai cukai dan Pajak Pertambahan Nilai (PPn) yang semestinya dibayarkan.

"Kebijakan cukai yang tepat dan efektif, serta pengawasan atas barang kena cukai (BKC) ilegal mampu meningkatkan pendapatan cukai yang hingga akhir tahun 2020 mencapai Rp 176,31 triliun," ujar Masinton. (fat/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler