jpnn.com, BATAM - Bea Cukai (BC) masih terus mendalami kasus penyeludupan mobil mewah eks Singapura ke Batam yang diungkap jajaran TNI Angkatan Laut (AL), Rabu (23/1) lalu.
Saat ini BC telah menyita tiga unit mobil seludupan tersebut dan dititipkan di gudang PT Batam Trans. Sedangkan, dua mobil mewah lainnya sudah sampai di Tanjung Priok Jakarta.
BACA JUGA: Izin Berlayar Kapal Tanker Penabrak Jembatan 2 Barelang Dicabut
Info yang didapat dari pengakuan salah satu karyawan di Gudang PT Batam Trans, tiga unit mobil mewah eks Singapura itu sebenarnya sudah dua minggu dititipkan di gudang oleh LT, salah satu pengurus atau orang kepercayaan petinggi PT Batam Trans, bukan pemilik mobil mewah eks Singapura.
"Itu pertama masuk ke gudang sini, ketiga mobil dikemas dalam tiga kotak atau boks yang diangkut menggunakan lori dua minggu lalu, jadi bukan langsung kontainer," ujar salah satu pekerja dan pengawas di gudang PT Batam Trans yang tak mau dikutip namanya, Rabu (23/1).
BACA JUGA: Pengendali Pengiriman Sabu Dari Malaysia Ditangkap di Hotel Rajawali
Saat salah satu pengawas gudang PT Batam Trans bertanya soal isi boks, LT menjawab spare part, tanpa menyebut detailnya.
"Tak mungkin saya yang hanya pengawas gudang saja minta surat tanda terima barang ke LT. Sebab LT sendiri merupakan pengurus di PT Batam Trans, orang kepercayaan bos lah. Makanya saya tak berani tanya detail ataupun minta surat tanda terima barang. Tapi selain LT, biasanya kami minta surat tanda terima barang masuk kalau ada barang masuk ke gudang," terang sumber Batam Pos.
BACA JUGA: Bea Cukai Buru Dalang Penyeludupan Mobil eks Singapura ke Batam
Baca juga: TNI Gagalkan Penyeludupan Mobil Mewah Eks Singapura ke Batam
LT sendiri menurut pengakuan pengawas gudang PT Batam Trans, merupakan orang yang mengurusi penyewaan kontainer untuk menyimpan tiga mobil selundupan tersebut.
Siapa pemilik mobil mewah tersebut? Pengawas gudang PT Batam Trans juga tak tahu.
"LT baru sekali itu mendapatkan orderan penyewaan kontainer dari pihak lain yang juga menitip barangnya di gudang sini hingga dua minggu lamanya. Sebelumnya hal itu tak pernah ada selama saya bekerja di PT Batam Trans mengawasi gudang ini," ujarnya.
Sumber tersebut mengaku bahwa mobil itu bukan milik LT. Karena LT sendiri merupakan salah satu pengurus di PT Batam Trans. Posisi LT saat itu hanya mendapat orderan dari orang yang menyewa kontainer untuk dijadikan tempat menyimpan tiga unit mobil mewah seludupan eks Singapura.
"LT itu juga saya kenal kok, bagian dari sini (PT Batam Trans) juga. Sudah itu saja yang saya tahu," ujarnya kepada Batam Pos mengakhiri.(gas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mobil Seludupan dari Singapura sebagian sudah Tiba di Jakarta
Redaktur & Reporter : Budi