Begini Modus Rentenir Berkedok Koperasi, Meresahkan Banget

Selasa, 02 Agustus 2016 – 13:48 WIB
Ilustrasi. Foto: JPNN

jpnn.com - BANJARBARU – Idah hanya tertunduk lesu setelah menyerahkan uang pada laki-laki berjaket hitam yang mendatangi warungnya. Penjual gorengan itu memang harus menyerahkan uang angsuran setiap hari.

Itu agar utangnya kepada koperasi dapat dilunasi sesuai dengan tenggat waktu yang sudah ditentukan. "Setiap hari bayar utang," keluh Idah pada Radar Banjarmasin, Senin (1/8).

BACA JUGA: Gaji Minim, Asisten Rumah Tangga Bakal Dapat BPJS

Idah mengaku terpaksa meminjam uang ke koperasi. Sebab, kala itu ia sedang membutuhkan uang untuk tambahan modal warungnya. "Baru habis Lebaran kemarin minjamnya, karena kekurangan modal," ujarnya.

Ia mengungkapkan, meski mengatasnamakan sebagai koperasi, kegiatan para pengelola ternyata jauh dari penerapan aturan yang sebenarnya. Bahkan bisa dibilang lebih menjurus sebagai rentenir.

BACA JUGA: Mengintip Cara Cianjur Wujudkan Konsep Wisata Halal

"Aturannya sangat berbeda dengan koperasi simpan pinjam. Hanya dengan bermodalkan fotocopy KTP kita sudah bisa mendapatkan uang," ungkapnya.

Meski dengan aturan yang tak terlalu banyak dan ketat, koperasi tersebut mengeruk keuntungan bunga cukup tinggi. Tak tanggung-tanggung, hingga 30 persen.

BACA JUGA: Sebarkan! 2 Nomor HP Ini Sering Dipakai Menipu

Secara gamblang, jika ada nasabah yang meminjam sebesar Rp 1 juta, koperasi akan memotong langsung sebesar Rp 100 ribu dengan dalih sebagai simpanan kas.

Sisa Rp 900 ribu yang diterima oleh nasabah akan diangsur sebesar Rp 40 ribu selama 30 hari.

Jika dikalkulasikan hingga pelunasan, maka koperasi tersebut akan mengeruk keuntungan sebesar Rp 300 ribu dari pinjaman sebesar Rp 900 ribu. "Saya saja harus membayar Rp 80 ribu per hari, karena sudah meminjam Rp 2 juta," tambah Idah.

Sementara itu, Jony, salah satu pengelola koperasi mengatakan, masyarakat saat ini memang lebih memilih meminjam uang dengan proses cepat meski dipatok dengan bunga tinggi.

"Apalagi orang yang sudah sangat membutuhkan uang, mereka tak peduli dengan bunga. Yang ada di pikiran mereka secepatnya mendapatkan uang," ujarnya.

Ia mengaku baru satu tahun mengelola koperasi. Di mana sebelumnya ia hanya menjabat sebagai penagih angsuran. "Baru satu tahun hasilnya sudah lumayan Mas," katanya. (ris/ij/ran)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sadis! Begal Bantai Ibu 4 Anak, Kondisi Mayatnya Mengenaskan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler