jpnn.com, JAKARTA - Calon anggota DPR dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Denny Tewu menyampaikan pandangannya soal politik ninja ala anak muda PSI.
Denny yang mengidolakan kecepatan berfikir generasi Z yang lahir di rentang waktu 1995-2010 melihat bahwa anak-anak muda di PSI sangat mumpuni dalam bersosialisasi dengan gaya ninja.
BACA JUGA: Happy Dapat Dukungan PSI, Prabowo Sebut Dirinya Tim Jokowi
Dia mengibaratkan apabila menonton film-film ninja termasuk Kura-Kura Ninja, para pendekarnya selalu dapat memenangkan pertarungan dengan begitu cepat dan nyaris tidak terdengar.
“Generasi Z yang notabene adalah anak-anak muda saya analogikan seperti ninja yang jika bertempur di masyarakat seolah-olah hanya berupa bayangan yang dapat dirasakan namun tidak terlihat," kata Denny Tewu, Minggu (29/10).
BACA JUGA: Survei Indikator Sebut Kaesang Bergabung ke PSI Bukan Keinginan Jokowi
Menurut Denny, kepiawaian mereka dalam serangan udara yang memanfaatkan teknologi informasi digitalisasi sangat efisien dan efektif serta tidak terduga sehingga seringkali lawan tidak dapat membaca gerakan mereka seperti berbagai isu yang dilontarkan.
"Sehingga selalu menjadi trendsetter dalam drama politik yang menarik diikuti di tengah bangsa," terangnya.
BACA JUGA: MK Tolak Gugatan PSI Soal Batas Usia Capres-Cawapres
Demikian pula strategi bersosialisasi yang ibarat serangan darat mendatangi masyarakat door to door menyampaikan berbagai isu politik dengan gaya yang santun dan santuy.
Menghadapi medan Indonesia yang merupakan negara kepulauan, kata Denny, kader-kader PSI juga sangat siap dalam serangan laut dengan mengarungi daerah-daerah pesisir bersama para nelayan tangguh untuk menyampaikan keberadaan PSI.
"Jadi saya memiliki keyakinan, walaupun waktu yang terbatas, tetapi masyarakat sudah bisa cukup mengenal dan percaya keberadaan caleg PSI serta komitmen PSI untuk membangun bangsa dan NKRI yang berdasarkan Pancasila dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika," ujar Denny Tewu.
Di bagian lain, Denny berpendapat setiap kader partai sudah seharusnya menjalankan transparansi melalui laporan aktivitas yang dibuatnya setiap bulan.
Hal ini sebagai upaya mencapai target menghasilkan fraksi di setiap daerah pemilihan (dapil), mulai dari fraksi di kabupaten/kota, provinsi, hingga di DPR yang dapat melanjutkan visi misi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
"Terkait keuangan juga penting dibuat laporan yang akuntabel untuk setiap pemasukan dan pengeluaran harus dapat dipertanggungjawabkan kepada rakyat," terang Denny Tewu.
Bagi akademisi yang juga seorang profesional dan pengusaha itu, untuk menjadi wakil rakyat haruslah bertanggungjawab sebagai petugas rakyat mengingat pemilih telah memberikan kepercayaan sehingga wajib menjamin kesejahteraan rakyat.
"PSI yang terkenal dengan slogan antisuap, antiintoleran dengan semangat nasionalisme sejati serta menganut nilai independensi, yaitu tetap tegak lurus kepada nilai-nilai dalam Pancasila dan UUD 1945 sehingga dapat mengubah citra politik yang selama ini kusam dan kotor," terang caleg dari Dapil Sulawesi Utara itu.
Denny yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum Partai Damai Sejahtera (PDS) periode 2010 -2015 berkomitmen untuk bersama PSI menjunjung tinggi keadilan dengan menjadikan hukum sebagai panglima agar terwujud kedamaian dan kesejahteraan bagi setiap anak bangsa.
"Kesejahteraan itu bisa dimulai dari kebutuhan gizi ibu dan anak agar terbebas dari stunting, bebas biaya kesehatan atau BPJS gratis, jaminan pemuda-pemudi Indonesia memperoleh pendidikan hingga ke jenjang pendidikan tinggi," terang mantan Wakil Rektor 2 UKI itu.
Tak hanya itu, lanjut Denny, para lanjut usia juga harus mendapatkan santunan hari tua serta perhatian khusus agar tetap sejahtera, termasuk pemerataan pembangunan di seluruh wilayah NKRI. (mar1/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi