jpnn.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meluncurkan meterai elektronik dengan nominal Rp 10.000 per meterai pada Jumat (1/10).
Sri Mulyani mengatakan materai elektronik berfungsi sama dengan materai fisik.
BACA JUGA: Mahal! Menteri Keuangan Beberkan Biaya Transisi Energi RI
Keduanya, lanjut dia, dapat digunakan untuk memberi kepastian hukum atas dokumen-dokumen elektronik.
“Kita dipaksa keadaan maka banyak transaksi beralih ke dalam platform digital. Transaksi-transaksi dengan nilai signifikan membutuhkan meterai fisik untuk ditempel di dokumen transaksi tersebut, sementara dengan transaksi digital dokumennya elektronik,” kata Menkeu dalam Peluncuran Meterai Elektronik yang dipantau di Jakarta, Jumat.
BACA JUGA: Menteri Keuangan Bidik Sektor Ini Jadi Andalan Kinerja Ekonomi 2022
Sri Mulyani menyatakan melalui Undang-Undang No. 10 tahun 2020 tentang Bea Meterai, pemerintah telah mengakui bahwa dokumen elektronik merupakan dokumen sah yang dapat menjadi objek bea meterai.
Pemerintah pun meluncurkan meterai elektronik yang dapat dibubuhkan pada dokumen-dokumen elektronik.
BACA JUGA: Kabar Gembira dari Menteri Keuangan untuk Generasi Muda
“Dalam kurun waktu satu tahun ini, Direktorat Jenderal Pajak menyiapkan kesiapan teknikal dan aplikasi bea meterai, yang bekerja sama dengan Perum Peruri untuk bisa mewujudkan apa yang disebut sebagai e-meterai atau meterai elektronik,” ungkap Sri Mulyani.
Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri) telah ditunjuk oleh pemerintah sebagai produsen resmi meterai elektronik.
Lalu bagaimana cara mendapatkan meterai elektronik?
Menurut Sri Mulyani pembubuhan meterai elektronik untuk dokumen elektronik dapat dilakukan dengan log in pada portal e-meterai dalam server milik DJP.
Namun, meterai elektronik sementara waktu hanya digunakan bank milik negara.
Ke depan, secara bertahap oleh seluruh perbankan dan perusahaan telekomunikasi di Indonesia.
“Dengan demikian kita bisa melihat bagaimana meterai itu berjalan atau digunakan,” kata Menteri Keuangan Terbaik 2020 Versi Global Markets itu. (antara/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Elvi Robia