jpnn.com, JAKARTA - Dokter spesialis anak Kanya Ayu Paramastri menjelaskan puasa di bulan Ramadan memberikan tantangan terhadap daya tahan tubuh anak.
Sebab, konsumsi makanan anak terbatas tetapi aktivitas yang dijalani sama dengan hari-hari biasa.
BACA JUGA: Bantu Anak-Anak Belajar Puasa Ramadan, Bayer Luncurkan Redoxon Kids
"Tanpa diimbangi asupan bergizi yang mengandung mikronutrien mencukupi, daya tahan tubuh dapat terpengaruh sehingga anak berisiko batal puasa, bahkan bisa jatuh sakit," kata Kanya dalam Redoxon Kids Media Launch, Senin (4/4).
Untuk itu, anak-anak membutuhkan protein, karbohidrat kompleks, buah-buahan, dan tambahan suplementasi, terutama vitamin C untuk mengantisipasi kecukupan asupan gizi selama puasa.
BACA JUGA: Presiden Zelenskiy Sebut Rusia Lakukan Genosida
Menurut dia, tambahan suplemen vitamin C bagi anak menjadi zat gizi mikro esensial yang memengaruhi imunitas anak.
Selain itu, vitamin C juga berfungsi untuk menyokong sistem kekebalan tubuh melalui peningkatan aktivitas fungsi sel darah putih dan produksi antibodi.
BACA JUGA: Ada Penyimpangan Solar Subsidi di Sukabumi, Pelakunya Tak Disangka
Dia menjelaskan kekurangan vitamin C mengakibatkan anak makin rentan terhadap infeksi, seperti batuk pilek, terhambatnya pembentukan kolagen yang menyebabkan gangguan pertumbuhan, penyembuhan luka yang lambat, hingga menimbulkan gejala penyakit skorbut.
Adapun gejala skorbut membuat anak merasa lelah dan lemah sepanjang waktu, kehilangan nafsu makan, mudah tersinggung, dan uring-uringan.
"Vitamin C juga merupakan salah satu antioksidan utama yang dapat mencegah dan memperbaiki kerusakan DNA," tambah Kanya.
Kemudian, Medical Lead Bayer Customer Health Riana Nirmala Wijaya menjelaskan sistem kekebalan tubuh berperan penting dalam perkembangan otak dan fungsi otak bagi anak.
Riana mengatakan kekurangan vitamin C bisa menyebabkan kerentanan terhadap infeksi, bahkan bisa mengurangi Intelligence Quotients (IQ).
"Ingat, tubuh tidak mampu memproduksi vitamin C, tetapi memperolehnya lewat asupan dari luar. Oleh karena itu, selain mengonsumsi makanan bernutrisi, ketercukupan vitamin C pada anak perlu didukung dengan suplementasi yang tepat,” tutur Riana.
BACA JUGA: Keturunan PKI Boleh Jadi TNI, Eks Kabais Ini Berkata Tegas
Menurut dia, vitamin C mudah larut dalam air dan tidak disimpan oleh tubuh. Artinya, jika konsumsinya melebihi kebutuhan tubuh, vitamin C akan larut dan terbuang melalui air seni. (mcr9/fat/jpnn)
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Dea Hardianingsih