jpnn.com, JAKARTA - Dahlan Iskan menulis perjuangan Rifda Ammarina pergi ke Pulau Widi yang belakangan menyita perhatian publik setelah dijual melalui lelang di situs Sotheby's yang berbasis di New York, AS.
"Sulit sekali menemukan sahabat Disway yang pernah melakukan perjalanan ke gugusan 'Maldives of Indonesia' ini: kepulauan Widi, padahal Widi sudah mau dilelang secara internasional. Penutupan lelangnya tanggal 14 Desember hari ini," demikian dikutip dari Disway edisi Rabu (14/12).
BACA JUGA: Pulau Widi Dijual di Situs Sothebys, Mahfud MD Bertindak
Kolumnis kondang itu lantas menghubungi sahabat lamanya yang seorang pengusaha sociopreneur, Rifda Ammarina.
Dahlan menulis bahwa Rifda ternyata pernah ke Widi. Dan perempuan itu terpesona, bahkan tertegun melihat keindahan gugusan pulau di Halmahera Selatan tersebut.
BACA JUGA: Pulau Widi Dijual Melalui Situs Asing, MoU PT LII Dibatalkan Pemerintah
"Saya menyesal mengapa tidak mendengar keindahan Widi dulu-dulu," Dahlan mengutip pernyataan Rifda.
Rifda kini seorang pengusaha sociopreneur yang punya perkebunan buah tropis yang luas di pojok selatan Banten: Cikeusik.
BACA JUGA: Pulau Widi Dijual di Situs Sothebys, Walhi Sentil Pemerintah
"Padahal saya ini asli Ternate. Widi itu di provinsi saya, Maluku Utara," Dahlan menulis kalimat penyesalan Rifda.
Rifda yang alumni IPB itu mendengar nama Widi kali pertama belum lama. Yakni, ketika akan dilaksanakan Sail Widi, kegiatan tahunan untuk mempromosikan kawasan laut nan indah.
"Anda sudah tahu: pernah ada Sail Wakatobi, Belitong, Sail Morotai dan terakhir Sail Widi itu," lanjut Dahlan.
Namun yang teringat oleh Dahlan hanya Sail Morotai dan Wakatobi. Sebab, eks menteri BUMN itu pernah ke dua tempat tersebut untuk mempersiapkan bidang yang menjadi tanggung jawabnya waktu itu.
Rifda pun saat itu ingin ikut menghadiri Sail Widi yang diresmikan oleh Menko Luhut Panjaitan.
"Maka Rifda terbang dari Jakarta ke Ternate. Sekalian menengok ayahnya yang sudah 92 tahun," tulisan Dahlan.
Dari Ternate Rifda terbang ke Pulau Bacan. Di sinilah terdapat lapangan terbang kecil terdekat dengan gugusan Pulau Widi.
Bacan adalah pulau yang dikenal dengan batu akik Bacan yang pernah jadi hadiah berharga ketika Presiden Barack Obama berkunjung ke Indonesia.
Pulau Bacan juga pusat penangkapan ikan. "Waktu itu saya pusing: kok Bacan tidak punya cool storage yang memadai," tulisan Dahlan.
Hal itu karena laut sekitar Bacan adalah hypermarket-nya ikan laut Indonesia: gudang tuna, marlin, napoleon, dan nama ikan-ikan lainnya.
Namun, sesampai di Bacan, Rifda kaget. Kegiatan Sail Widi ternyata tidak di Widi. Acara itu dipusatkan di Bacan. Di pelabuhan Babang. Di Bacan Timur.
Konon Babang memang menghadap ke Widi, tetapi bukan kepulauan Widi karena jaraknya masih jauh.
"Apa oleh buat. Keburu basah. Selesai acara pembukaan itu Rifda nekat: carter perahu long boat ke Widi," tulisan Dahlan.
Perjuangan Rifda ke Widi cukup berat. Dia bersama tiga temannya harus menempuh perjalanan laut sekitar 2 jam dari Bacan dengan ongkos sewa long boat-nya saja Rp 4 juta.
"Jadi, Anda tidak usah malu belum pernah ke Widi. Rifda saja, yang putri daerah sana, baru kali itu ke Widi. Dan Rifda mengaku seperti mati berdiri. Sungguh indahnya tak terpermanai," tulisan Dahlan.
"Raja Ampat bukan apa-apanya," Dahlan mengutip kesaksian Rifda melihat keindahan Pulau Widi.
Konon di gugusan kepulauan Widi banyak sekali pulau kecil. Untuk memudahkan saja, internasional menyebutnya sebagai gugusan 99 pulau.
Dahlan mengaku tidak tahu jumlah sebenarnya. Ada yang menyebut 100 sampai 200 pulau di gugusan kepulauan Widi.
"Nama gugusan Widi itu baru benar-benar top justru ketika akan meninggal dunia: pengelola kawasan itu lagi sekarat," tulisan Dahlan.
Belakangan balai lelang internasional Sotheby's melelang kepulauan Widi secara internasional. Keunggulan gugusan Widi diuraikan di situ.
Artis dunia Shakira akan ikut lelang. Lelang dibuka tanggal 7 Desember. Ditutup 14 Desember 2022.
"Heboh. Di dalam negeri. Dikatakan, Indonesia lagi menjual pulau terindahnya ke asing. Saling bantah. Saling menjelaskan," lanjut Dahlan.
Salah satu penjelasan itu mengatakan pulaunya tidak dijual. Yang dijual adalah saham perusahaan yang mendapat hak pengelolaan Widi dan sekitarnya.
Luas kawasan Widi disebut mencapai 10.000 hektare. Seluas Bora-Bora. Yakni kepulauan indah di dekat Tahiti yang dikuasai Prancis.
Pengelola Widi adalah PT Leadership Islands Indonesia (LII) yang punya MoU dengan Pemprov Maluku Utara dan Pemkab Halmahera Selatan.
"Setidaknya Rifda sudah menginjakkan kaki di Widi. Yakni di pulau yang paling besar: pulau Nusa Raa. Di pantainya: Pantai Umami," tulisan Dahlan.
Dahlan juga menulis bahwa pada hari itu Rifda melihat banyak sekali perahu layar asing yang sudah buang sauh di sekitar pantai Umami.
Rupanya, awalnya Sail Widi akan dipusatkan di sini. Namun, karena terlalu jauh maka dilakukan di Bacan saja.
Waktu itu Gubernur Maluku Utara juga ke Widi. Sebagian peserta upacara di Bacan melanjutkan acara ke Widi.
Akan tetapi. Rifda harus segera balik ke Bacan. Batas waktu carter long boat-nya habis. Boat itu harus kembali ke Bacan sebelum gelap.
Rifda pun terpaksa pulang. Dengan dendam: harus ke Widi lagi. Siapa pun pemiliknya nanti.
"Jadi, lelang itu jual pulau atau jual saham? Apa bedanya? tulisan Dahlan Iskan.(disway/jpnn)
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Tim Redaksi, M. Fathra Nazrul Islam