jpnn.com - JAKARTA - Menko Polhukam Luhut Binsar Panjaitan diminta tidak mengulang kesalahan pendahulunya Tedjo Edhy Purdjianto. Selama ini, Tedjo dinilai tidak memberikan kontribusi dalam penegakan hukum, perlindungan HAM dan menjaga stabilitas keamanan negara.
"Banyak yang tekor selama delapan bulan terakhir ini bersama Pak Tedjo. Dia tidak berfungsi, dia abai, bahkan cenderung membuat situasi menjadi buruk dan menurut saya tidak mempunyai kualitas," kata Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Kekerasan (Kontras), Haris Azhar di Jakarta, Jumat (14/8).
BACA JUGA: Luhut: Siapa Pengganti Saya, Tanya Presiden
Dia berharap Luhut bisa membangun komunikasi dan mengkoordinasikan dengan baik dalam mengatasi persoalan politik dan hukum, terutama terkait persoalan hak asasi manusia.
Oleh karena itu, pihaknya akan menyampaikan berbagai masukan ke Luhut terkait persoalan-persoalan di lapangan. Di antaranya ialah tragedi Papua, kasus-kasus pelanggaran HAM yang berat di masa lalu, dan pesan-pesan perlindungan kelompok minoritas seperti yang sudah dilakukan sejak era Joko Suyanto menjadi Menko Polhukam.
BACA JUGA: Rayakan HUT RI, Istana Undang 532 Penyandang Disabilitas dan Anak Terlantar
"Dan ini juga sekarang kita akan lanjutkan ke Pak Luhut, karena kemarin di masanya Tedjo itu menurut saya masa yang cukup kelam dan gelap, komunikasi yang kita bangun gak direspon, gak digubris," ujar Haris. (dem)
BACA JUGA: Airnav Siap Ambil Alih Kembali Wilayah Kontrol Udara Natuna
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gatot Jangan Atur Jaksa
Redaktur : Tim Redaksi