jpnn.com, JAKARTA - Kriminolog dari Universitas Indonesia (UI) Arthur Josias Simon Runturambi berpesan kepada penggowes agar lebih berhati-hati saat bersepeda.
Hal itu disampaikannya menanggapi fenomena begal sepeda yang marak terjadi akhir-akhir ini di Jakarta.
"Mudah-mudahan dengan fenomena ini pengguna lebih aware akan pengamanan (diri sendiri)," ungkap Arthur saat dihubungi jpnn.com, Rabu (4/11).
Dia menambahkan olahraga bersepeda di tengah pandemi sekarang memang tengah viral sebab untuk kesehatan.
Namun, pengamanan itu sangat penting untuk menunjang paya kesehatan itu (bersepeda).
"Olahraga itu bukan hanya untuk sehat saja tetapi juga untuk keselamatan. Itu membuat bersepeda di pandemi dengan bersepeda sebelum pandemi. Keamanan pribadi dan keamanan bareng-bareng," katanya.
Di sisi lain, Arthur mengatakan di masa pandemi sekarang banyak sepeda yang digunakan penggowes berharga mahal.
Bahkan ada sepeda impor dengan harga mahal sehingga membuat pelaku terobsesi untuk memilikinya.
"Memang ada beberapa sepeda itu kan sangat mahal ya. Sepeda impor itu kan sangat mahal. Jadi ini yang menjadi obsesi pelaku karena sepeda yang mempunyai nilai," katanya.
Selain itu, pelaku menganggap penggowes yang bersepeda mahal tersebut memengaruhi pelaku untuk melakukan pembegalan.
"Sepeda-sepeda yang mahal itu memengaruhi pelaku ini bahwa pemakai ini orang yang berada, dan barang-barang ini juga bernilai," ujarnya.
Aspek lain, kata Arthur karena pelaku menguasai wilayah sehingga memanfaatkan situasi itu untuk melakukan pembegalan.
"Karena situasi dan biasanya karena penguasaan wilayah. Penguasaan wilayah itu maksudnya mereka bukan orang yang jauh," tuturnya.
BACA JUGA: Marak Begal Sepeda di Jakarta, Kriminolog: karena Ada Kesempatan
Arthur mengingatkan para penggowes agar tetap memerhatikan keamanan diri sendiri saat bersepeda. (mcr3/jpnn)
BACA JUGA: Pelaku Begal Akhirnya Dilumpuhkan di Jakarta Utara, Dihadiahi Timah Panas
Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama