Begini Sistem Proteksi Kebakaran di Apartemen Green Pramuka

Minggu, 09 Desember 2018 – 15:29 WIB
Apartemen Green Pramuka City melaksanakan latihan proteksi kebakaran. Foto: Ist

jpnn.com, JAKARTA - Sebuah apartemen yang baik diharuskan mempunyai sistem antisipasi dari kemungkinan terjadinya bencana, khususnya kebakaran. Di Jakarta, kewajiban itu telah diatur dalam Peraturan Gubernur Nomor 143 Tahun 2016 tentang Manajemen Keselamatan Kebakaran Gedung dan Manajemen Keselamatan Kebakaran Lingkungan.

Apartemen Green Pramuka City, yang terletak di bilangan Jakarta Pusat, sangat sadar adanya kewajiban itu. Maka sejak awal beroperasi pada tahun 2010, kompleks apartemen yang saat ini dihuni sekitar 20.000 warga itu, dilengkapi dengan unit satuan perlindungan kebakaran gedung yang memadai.

BACA JUGA: 2 Toko di Karang Bahagia Dilalap Si Jago Merah

“Belum pernah terjadi kebakaran sih. Tetapi karena unit proteksi kebakaran itu adalah kelengkapan standar sebuah kompleks apertemen yang harus ready, sehingga kami selalu meng-update-nya secara profesional. Baik peralatannya, pelatihan maupun tim Fire Brigadenya,” kata Lusida Sinaga, Head of Communication Apartemen Green Pramuka City di Jakarta, kemarin.

Menurut Lusida Sinaga, sesuai prosedur di setiap ruang di dalam unit apartemen Green Pramuka City misalnya di ruang tengah, dapur, dan kamar tidur selalu dilengkapi dengan smoke detector, heat detector, dan head sprinkler. Di setiap koridor antarunit selalu tersedia head sprinkler dan 3 tabung pemadam kebakaran ukuran 3,5 kilogram.

BACA JUGA: Kebakaran Hebat di Kuala Tungkal, 15 Rumah Ludes dalam 1 Jam

Dan di setiap lantai koridor selalu tersedia 3 hydrant box, 3 selang hydrant nozle landing valve, alarm bell, panic bottom break glass, telepon darurat, dan tangga darurat evakuasi.
Menurutnya, jika ada asap rokok berlebihan di dalam ruangan, maka smoke detector akan memberikan sinyal ke Master Control Fire Alarm, sehingga alarm bell berbunyi sebagai peringatan dini indikasi adanya unsur panas/api, dan jika suhu ruang mencapai lebih 60 derajat celcius maka heat detector akan bereaksi seperti halnya smoke detector.

“Apabila suhu ruangan terus menyebar dan berkelanjutan maka selanjutnya akan membuat head sprinkler aktif memancarkan air dalam radius 4 meter. Dengan begitu, antisipasi sejak dini bisa dilakukan,” ujar Lusida Sinaga.

BACA JUGA: Bedeng 4 Pintu Terbakar, Kakek 70 Tahun Alami Luka Serius

Selain itu, di setiap lantai juga dilengkapi 15 head sprinkler dan 15 heat detector, emergency call, tangga darurat, dan speaker car call. “Kemudian dalam satu kompleks termonitor dalam Fire Command Centre yang selalu ada petugas Fire Safety yang selalu berjaga 24 jam,” tambah Lusida Sinaga.

Di outdoor area umum juga kami lengkapi dengan Hydrant Pillar yang terhubung langsung dengan instalasi PDAM (sebagai option sumber air) juga Siamese Connection yang akan menghubungkan selang dari Truk Pemadam Kebakaran ke box hydrant yang dibutuhkan. Selain itu, jalan masuk yang lebar cukup untuk bermanuver masuknya truk-truk pemadam kebakaran jika terjadi emergency.

“Beruntungnya warga apartemen selama ini cukup kooperatif, seperti selalu rutin cek peralatan dapur dan tidak merokok dalam ruang. Security dan customer service pengelolaan juga melakukan pengecekan dan patroli berkala ke setiap lantai, sehingga bisa dikatakan zero accident,” ujarnya.

Menempati lahan seluas 12,9 hektare, kompleks apartemen Green Pramuka City terdiri dari dua blok yang totalnya berdiri 9 tower apartemen. Dengan sebuah mal premium besar dan kolam renang di setiap kompleks, apartemen ini membuat kerasan penghuninya. Terletak di perbatasan Jakarta Utara, Jakarta Timur dan Jakarta Pusat, dengan segmen penghuni kebanyakan kelas menengah, harga unit apartemen ini terjangkau bagi karyawan dan keluarga muda.

Latihan Emergency

Salah satu kunci sukses apartemen Green Pramuka City dalam menangani sistem proteksi bencana kebakaran, menurut Lusida Sinaga, adalah dengan selalu menjaga kepedulian (awareness) warga apartemen melalui training darurat bencana setiap 3-6 bulan sekali.

“Seperti beberapa waktu lalu (24 November 2018) kami mengadakan training simulasi emergency di Tower Magnolia. Yang ikut banyak. Saat itu, kami ingatkan kembali kesadarannya pada bahaya kebakaran, latihan evakuasi, sekaligus refresh pengenalan alat. Training emergency ini pada sesi lain, juga diberikan kepada para petugas maupun karyawan apartemen,” tambah Lusida Sinaga.

Sistem di Mal

Sejak Desember 2016 apartemen Green Pramuka City juga dilengkapi dengan kehadiran pusat perbelanjaan atau mal kelas premium. Selain terdapat supermarket Lotte Mart, kini di dalam mal ini juga tersedia banyak galeri ‘branded’ dan restoran premium. Setiap harinya mall ini dikunjungi ribuan pengunjung untuk menghabiskan waktu bersama keluarga atau kolega. Nah, sistem proteksi kebakaran di dalam mal ini secara umum juga sama dengan sistem proteksi kebakaran di apartemen. Setiap unit ruangan juga dilengkapi dengan berbagai peralatan proteksi kebakaran sesuai standar.

“Secara umum sistem proteksi di dalam mal tidak jauh beda dengan di apartemen, meskipun petugas divisi penanganan bahaya kebakarannya berbeda. Namun saling mendukung,” ujar Lusida Sinaga.

Sejak berdiri dua tahun lalu, tim proteksi kebakaran di mall sudah 5 kali melakukan latihan emergency dan evakuasi darurat bencana, yang melibatkan para pengunjung mall, para tenant mall, dan karyawan mal. Materi pelatihan mulai dari pengenalan bahaya kebakaran, teknik pencegahannya, mekanisme evakuasi, praktek menggunakan alat-alat pemadan kebakaran yang ringan seperti tabung pemadam kebakaran (APAR), dan penanganan P3K.(jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Indomart SPBU Underpass Bekasi Timur Kebakaran


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler