jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus mendukung perkembangan bisnis pasar modal.
Kinerja pasar modal Indonesia selama 2021 menunjukkan hasil yang baik serta stabil, tercermin dari stabilitas pasar, aktivitas perdagangan, jumlah penghimpunan dana, dan jumlah investor ritel yang mencapai rekor tertinggi.
BACA JUGA: BRI dan PPATK Tanam 10 Ribu Pohon Mangrove Pada Peringatan 20 Tahun APU dan PPT
Meningkatnya tren investasi di kalangan investor ritel domestik tersebut terjadi seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi digital dan literasi pasar modal masyarakat Indonesia.
Untuk itu, BUMN perbankan itu berinisiatif menggelar acara Business Gathering Pasar Modal “Recover Stronger with BRI: One Stop Financial Solution for Securities Companies” pada 16 Maret 2022. Acara tersebut dihadiri oleh Direktur Bisnis Wholesale & Kelembagaan BRI Agus Noorsanto, Direktur Bisnis Konsumer BRI Handayani, SEVP Treasury & Global Services Achmad Royadi, Kepala Departemen Pengawasan Pasar Modal 1A Otoritas Jasa Keuangan Luthfy Zain Fuady, dan 25 perusahaan efek.
BACA JUGA: Strategi Digital BRI, 97 Persen Desa & Kelurahan Terekam BRIKodes
Direktur Bisnis Wholesale & Kelembagaan BRI Agus Noorsanto mengatakan pihaknya menghadirkan business gathering pasar modal untuk meningkatkan sinergi antara perseroan dengan perusahaan efek.
"Tak lain bertujuan untuk meningkatkan financial solutions and support system ekosistem pasar modal bagi pertumbuhan yang berkelanjutan,” ungkap Agus.
BACA JUGA: Rahasia BRI Pacu Jumlah dan Nilai Transaksi Perbankan
Agus berharap ke depan acara ini bisa dilangsungkan kembali dengan perusahaan-perusahaan efek lain yang merupakan anggota Bursa Efek Indonesia (BEI).
Direktur Bisnis Konsumer BRI Handayani juga mengungkapkan dukungan perseroan diberikan baik melalui dukungan kepada perusahaan efek secara korporasi maupun kemudahan layanan bagi nasabah investor ritel.
BRI senantiasa berkomitmen untuk mengembangan inovasi guna memudahkan layanan bagi investor ritel dalam berinvestasi menggunakan RDN (Rekening Dana Nasabah) BRI.
“Upaya ini merupakan wujud nyata BRI dalam menjalankan fungsi financial inclusion yang terarah dan terukur sehingga kepercayaan masyarakat dapat terus tumbuh untuk menggunakan produk dan layanan keuangan, khususnya di bidang pasar modal,” ungkap Handayani.
Menurutnya, sejalan dengan key message yang ingin disampaikan dalam Presidensi G20 tahun ini, yakni financial inclusion.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencermati adanya pertumbuhan jumlah investor hingga 92,99 persen year-on-year (yoy) dari 3,88 juta pada akhir 2020 menjadi 7,48 juta pada akhir 2021.
Pertumbuhan jumlah investor itu pun berbanding lurus dengan penghimpunan dana di pasar modal yang melesat 206 persen yoy.
Terkait hal ini, BRI hadir untuk memberikan financial solutions kepada perusahaan sekuritas untuk bersama dalam mendorong pertumbuhan pasar modal Indonesia tidak hanya dari sisi hulu namun hingga hilir dalam bagian ekosistem pasar modal di Indonesia. (jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia