jpnn.com, JAKARTA - BRI terus berkomitmen mendukung pencegahan dan pemberantasan pencucian uang serta pendanaan terorisme di Indonesia.
Direktur Kepatuhan BRI Ahmad Solichin Lutfiyanto mengungkapkan untuk memperingati 20 (dua puluh tahun) Gerakan Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT) Indonesi perseroan dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menanam pohon mangrove.
BACA JUGA: BRI Apresiasi OJK Terkait Regulasi Baru Akuisisi Fintech
Kegiatan itu berlangsung di Banjar Tegal, Kelurahan Jimbaran, Kabupaten Badung, Bali pada Selasa (15/3).
Penanaman 10 ribu pohon Mangrove dihadiri oleh Kepala PPATK Ivan Yustiavandana, Sekda Bali Dewa Made Indra, DPRD Bali yang diwakili oleh I Wayan Rawan Atmaja, Jajaran Muspida Provinsi Bali, Kepala OJK Bali Nusa Tenggara Giri Tribroto, Kepala Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho, jajaran pemerintahan lainnya dan BRI Denpasar.
BACA JUGA: Begini Penampakan Lounge BRI Svarga yang Hadir untuk MotoGP Indonesia
Gerakan APU PPT merupakan serangkaian pengaturan maupun proses pelaksanaan upaya pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian (TPPU) uang dan pendanaan terorisme (TPPT) yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan terkait termasuk masyarakat.
Ahmad Solichin mengatakan dalam rangka penerapan program APU PPT ini, BRI wajib mengidentifikasi dan mencegah terjadinya praktik praktik pencucian uang, terutama terkait Tindak Pidana Pencucian Uang di bidang Kehutanan dan Lingkungan Hidup (green financial crime).
BACA JUGA: Upaya BRI Pacu Inklusi Keuangan Tuai Pujian dari Wamen BUMN II
“Upaya pencegahan green financial crime tersebut telah selaras dengan komitmen Pemerintah Indonesia dalam penerapan Green Economy," ucapnya.
Ahmad Solichin membeberkan program penanaman pohon ini juga merupakan suatu bentuk kepedulian dari BRI beserta stakeholder dalam mendukung penerapan sustainable finance dan green economy di Indonesia.
Perbankan pelat merah itu telah berkomitmen dalam menerapkan praktik sustainable finance dengan mengintegrasikan dimensi Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola Perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance ke dalam strategi perusahaan.
“Kami juga terus berkomitmen untuk memberikan economic maupun social value bagi seluruh pemangku kepentingan," katanya.
Solichin juga mengatakan economic maupun social value hanya dapat dicapai melalui implementasi program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) BUMN berupa berbagai kegiatan yang dapat memberikan manfaat pada ekonomi, sosial, lingkungan, serta hukum dan tata kelola.
"Dengan prinsip yang lebih terintegrasi, terarah, terukur dampaknya serta dapat dipertanggungjawabkan”, imbuhnya.
Solichin menambahkan kegiatan penanaman mangrove yang dilaksanakan di Banjar Tegal, Kelurahan Jimbaran, Kabupaten Badung merupakan salah satu contoh implementasi program TJSL BUMN pada sektor lingkungan.
Penanaman 10 ribu mangrove akan membawa banyak manfaat bagi lingkungan dan masyarakat.
Ahmad Solichin menegaskan mangrove berkontribusi mengurangi dampak perubahan iklim karena mampu menampung karbon hingga lima kali lebih banyak dibandingkan hutan tropis daratan.
"Mangrove juga dapat mengurangi abrasi sekitar 30 persen dan juga dapat menjadi rumah bagi 75 persen spesies ikan komersial," tegas Solichin. (jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia