jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo mendorong para pejabat di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) rajin melaporkan harta kekayaannya.
Tidak hanya sebelum menjabat, tetapi juga setelah meletakkan posisinya.
BACA JUGA: Semoga Pelajar Indonesia Berjaya di WSDC 2017
KPK juga mendorong penerapan wilayah bebas dari korupsi (WBK) serta wilayah birokrasi bersih dan melayani (WBBM).
“Kami sangat berharap ownership ada di Kemendikbud. Kami hanya men-trigger. Kami juga berharap bisa ditugaskan satgas khusus yang melibatkan wakil dari tiap unit-unit utama,” kata Agus di Kantor Kemendikbud, Kamis (3/8).
BACA JUGA: Cegah Korupsi di Sektor Pendidikan, Kemendikbud Gandeng KPK
Sementara itu, Mendikbud Muhadjir Effendy mengungkapkan, upaya pencegahan dan pengendalian korupsi di kementeriannya dilakukan dengan berbagai pendekatan.
Pada 6 Oktober 2015, Kemendikbud telah mencanangkan Zona Integritas.
BACA JUGA: Dana PIP 2,5 Juta Siswa SMP Sudah Disalurkan
Pada akhir 2015 tercatat 99 persen pejabat wajib lapor di lingkungan Kemendikbud telah menyampaikan LHKPN.
Di samping itu, sebanyak 13.893 pegawai yang tidak tergolong wajib lapor juga telah ditetapkan sebagai wajib lapor Laporan Harta Kekayaan Aparatur Sipil Negara (LHKASN).
Tercatat sebanyak 87 persen telah menyampaikan LHKASN.
Upaya pengendalian gratifikasi ditempuh dengan mendirikan Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG).
Unit itu memfasilitasi pelaporan penerimaan gratifikasi, melayani konsultasi terkait gratifikasi, dan berkoordinasi dengan KPK terkait penetapan status gratifikasi.
Saat ini, sistem pelaporan penyimpangan (whistle blowing system) di Kemendikbud dapat dilakukan di kanal Posko Pengaduan Inspektorat Jenderal.
Masyarakat dapat menyampaikan laporan mereka di posko-pengaduan.itjen.kemdikbud.go.id.
Penumbuhan tunas-tunas integritas yang dilakukan sejak 2013 telah melatih 638 orang yang terdiri dari pejabat eselon di lingkungan Kemendikbud. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pergelaran Budaya Nusantara Warnai Pembukaan WSDC 2017
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad