Begini Strategi Kementan Agar Suplai Kedelai ke Pengrajin Tahu dan Tempe Lancar

Jumat, 08 April 2022 – 14:40 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di acara penyaluran kedelai bagi pengrajin tahu tempe guna mendukung ketersediaan pangan di Toko Tani Center (TTI), Jakarta, Jumat (8/4). Foto: Dokumentasi Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya menjamin ketersediaan pangan selama Ramadan hingga Idulfitri.

Salah satu upaya yang dilakukan Kementan bekerja sama dengan pelaku usaha, yakni Asosiasi Kedelai Indonesia (AKINDO) dan PT Fisindo Kusuma Sejahtera (FKS) Multi Agro menyuplai kedelai untuk pengrajin tahu tempe.

BACA JUGA: Tinjau Produksi Tahu di Jaksel, Mentan SYL Pastikan Kedelai Aman Sampai Lebaran

Pendistribusian kedelai itu dilakukan pada 11 lokasi dalam waktu yang bersamaan sebanyak 135 ton, yaitu DKI Jakarta, Depok, Bekasi, Bogor, Tangerang, Garut, Pamanukan, Subang, Ciamis, Tasikmalaya dan Banjar.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyampaikan Kementan bekerja sama dengan AKINDO dan PT Fisindo Kusuma Sejahtera Multi Agro untuk memperlancar pendistribusian kedelai ke pengrajin tahu tempe dengan harga lebih rendah dari harga pasar.

BACA JUGA: Mentan SYL Ajak Masyarakat Bone Tanam Kedelai Hingga Produksi Minyak Kelapa

Menurut Mentan SYL, kerja sama ini untuk mendekatkan stok dengan konsumen, sehingga diharapkan pengrajin mampu mendapatkan kedelai dengan mudah dan harga tahu tempe stabil selama Ramadhan.

"Saya harus menyampaikan terima kasih kepada perusahaan atau importir kedelai FKS dan Akindo yang telah mau bersama-sama Kementan untuk memfasilitasi kedelai langsung kepada pengrajin," kata Mentan SYL di acara penyaluran kedelai bagi pengrajin tahu tempe guna mendukung ketersediaan pangan di Toko Tani Center (TTI), Jakarta, Jumat (8/4).

BACA JUGA: Demi Tahan Keran Impor, Mentan SYL Ajak Warga Bone Tanam Kedelai Hingga Jagung

SYL menegaskan upaya memfasilitasi ketersediaan bahan baku kedelai dengan konsumen ini diharapkan menurunkan beban biaya produksi pangan.

"Kalau barangnya banyak tentu saja kami berharap penyesuaian supply and demand dapat berjalan," ujarnya.

Diakui Mentan, ada daerah surplus maupun defisit, sehingga Kementan melakukan intervensi distribusinya agar stok terjaga di semua daerah.

"Daerah yang surplus kami intervensi untuk menyuplai daerah yang defisit sehingga saya minta antar penanggung jawab di masing-masing daerah untuk bersinergi," tegasnya.

Mentan juga kembali memastikan stok 12 pangan pokok aman.

"Namun menghadapi Ramadan memang terjadi dinamika harga. Untuk itu, sinergi lintas Kementerian terus diperkuat guna memastikan ketersediaan dan harga tidak bersoal," pinta SYL.

Sementara itu, Direktur Jenderal Tanaman Pangan (Dirjen TP) Suwandi mengatakan kerja sama Kementan dengan Akindo dan FKS dalam penyediaan kedelai bagi pengrajin tahu tempe merupakan langkah kongkret Kementan dalam mendekatkan kedelai dengan pengguna.

Harga kedelai dalam negeri saat ini cukup tinggi dan sangat menjanjikan untuk usaha tani kedelai, sehingga Kementan juga berupaya meningkatan produksi kedelai dalam negeri agar kebutuhan dalam negeri diharapkan mampu terpenuhi dari produksi sendiri.

"Stok kedelai yang ada akan kami bawa ke gudang TTI atau distributor untuk mendekati lokasi konsumen dan konsumen, yakni pengrajin tahu atau tempe dan lainnya akan membeli kedelai dari gudang tersebut," terangnya.

Suwandi menambahkan pengembangan kedelai harus karena menjadi sumber protein nabati yang dibutuhkan masyarakat dan berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani juga.

"Kita sukseskan pengembangan kedelai nasional. Bangkit kedelai lokal, bangkit bangsaku,” ujar Suwandi.

Pengrajin tempe di Mampang Jaksel Syaiful Anam mengatakan intervensi yang dilakukan pemerintah membuat kedelai saat ini sudah mudah ditemukan di pasaran, meski memang harga masih cukup tinggi.

"Kami berterima kasih kepada pemerintah karena stok kedelai sudah banyak di pasar," ucap Syaiful.

Dalam acara tersebut, Mentan SYL sekaligus memberikan santunan kepada anak yatim piatu dan membagikan voucher atau keringanan harga kepada pengrajin tahu tempe. (mrk/jpnn)

 


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler