Begini Strategi Srikandi Ganjar Untuk Tekan Jumlah Perempuan Putus Sekolah di Jabar

Minggu, 05 Februari 2023 – 13:07 WIB
Srikandi Ganjar berinisiatif membantu pemerintah dalam memfokuskan program peningkatan mutu dan kualitas pendidikan, agar tidak ada perempuan yang putus sekolah. Foto dok Srikandi Ganjar

jpnn.com, BANDUNG - Sukarelawan Srikandi Ganjar Jawa Barat berinisiatif untuk membantu pemerintah dalam memfokuskan program peningkatan mutu dan kualitas pendidikan.

Pasalnya, data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mencatat pada tahun ajaran 2020/2021 ada ribuan anak putus sekolah di Indonesia.

BACA JUGA: Gubernur Ganjar Berencana Naikkan Lagi Nominal Bantuan KJS

Secara spasial, anak putus sekolah paling banyak berada di Jawa Barat dengan jumlah anak sebanyak 10.884 siswa.

"Inisiatif kami sebagai relawan Srikandi Jawa Barat dalam membantu pemerintah dalam memberikan perhatian untuk keberlangsungan dunia pendidikan, terutama pada siswa yang berada di bawa garis kemiskinan di Jawa Barat," ujar Juru Bicara Srikandi Jawa Barat Vurry Bilqis.

BACA JUGA: Lewat Program Jasa Konsultasi, LPEI Menjembatani UMKM Mendunia

Oleh karena itu, Srikandi Ganjar Jawa Barat mengundang sejumlah anak muda, khususnya perempuan yang 2020/2021 mengalami putus sekolah.

Mereka memberikan edukasi dan bantuan terhadap perempuan yang terdampak putus sekolah.

BACA JUGA: Jaga Lingkungan, Ganjar Adaptasi Konsep Go Green Dalam Pembangunan 2023

"Kami adakan semacam kegiatan konseling kepada perempuan yang mengalami putus sekolah. Serta memberikan bantuan dalam bentuk program kejar paket dan bantuan wirausaha kepada perempuan putus sekolah di Kota Bandung," ungkapnya.

Harapannya, dengan adanya kegiatan ini para perempuan akan lebih menata dan mempersiapkan masa depannya dengan baik.

"Pastinya kami berharap dengan adanya kegiatan ini akan memotivasi mereka untuk lebih peduli terhadap dunia pendidikan, apalagi mereka sudah punya penerus, jadi jangan sampai generasi penerusnya mengalami hal yang sama," ungkapnya.

"Pokoknya, perempuan harus produktif dan aktif supaya tidak bergantung dengan siapa pun," imbuhnya.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler