jpnn.com, BANYUWANGI - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banyuwangi menyerukan umat Islam untuk melaksanakan salat gerhana bulan secara berjamaah di masjid-masjid dan musala.
Hal ini terkait dengan fenomena gerhana bulan total atau super blue blood moon yang diperkirakan terjadi nanti malam.
BACA JUGA: MUI Ambil Sisi Positif Pernyataan Zulkifli soal LGBT
Ketua MUI KH. Muhammad Yamin mengaku telah berkoordinasi dengan pimpinan ormas Islam, imam masjid, aparatur pemerintah, dan masyarakat untuk dapat melaksanakan salat gerhana bulan di masing-masing wilayah.
Adapun tata cara salat gerhana, yakni berniat di dalam hati. Kemudian takbiratul ihram, yaitu bertakbir sebagaimana menunaikan salat fardu.
BACA JUGA: MUI Desak DPR Percepat Pembahasan RUU KUHP
Selanjutnya membaca doa iftitah dan bertaawuz, dilanjutkan membaca surat Alfatihah kemudian membaca surat dalam Alquran.
Setelah membaca surat dalam Alquran dilanjutkan dengan gerakan rukuk. Kemudian bangkit dari rukuk sambil mengucapkan ”Sami’allahu liman hamidah, robbana wa lakal hamdu”.
BACA JUGA: Perhutanan Sosial Mampu Membangkitkan Ekonomi Masyarakat
”Setelah iktidal tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Alfatihah dan surat dalam Alquran. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama,” jelas Amin.
Setelah berdiri yang kedua kemudian rukuk kembali. Selanjutnya bangkit dari rukuk dilanjutkan gerakan sujud lalu duduk di antara dua sujud.
Kemudian sujud kembali dan bangkit dari sujud lalu mengerjakan rakaat kedua sebagaimana rakaat pertama dan diakhiri dengan salam.
Setelah melaksanakan salat sunah dua rakaat, imam kemudian menyampaikan khotbah kepada para jamaah yang berisi anjuran untuk berzikir, berdoa, beristigfar, dan bersedekah.
”Gerhana bulan ini adalah fenomena alam yang jarang terjadi. Oleh karena itu, kami imbau seluruh umat muslim bisa mensyukuri Keagungan Allah SWT dengan menunaikan salat gerhana bulan, berzikir, dan bersedekah,” serunya.
Kepala Kantor Kementerian Agama Banyuwangi Slamet melalui Kepala Seksi (Kasi) Penyelenggara Syariah Rusdiyanto Zen mengatakan, kementerian agama telah mengirimkan press release kepada kantor Kemenag di masing-masing kabupaten/kota melalui Kanwil di setiap provinsi.
Isi dalam press release tersebut memberitahukan kepada seluruh kaum muslimin di seluruh wilayah Indonesia, bahwa berdasar data astronomi pada hari Rabu, 31 Januari 2018 bertepatan dengan 14 Jumadil Ula 1439 Hijriah mulai pukul 18:48:27 WIB di Indonesia akan terjadi gerhana bulan total (GBT).
Hampir seluruh kawasan Indonesia dapat mengamati GBT. Puncak gerhana akan terjadi pada 20:29:49 WIB dan akhir GBT pukul 22:11:11 WIB.
”Kami sudah mengirimkan imbauan dari kementerian agama itu kepada masing-masing lembaga negeri dan swasta, ormas Islam, lembaga pendidikan madrasah untuk dapat melaksanakan salat gerhana bulan tersebut,” tandasnya.
Sementara itu, Masjid Agung Baiturrahman (MAB) Banyuwangi dipastikan menggelar salat gerhana bulan pada Rabu malam (31/1). Pelaksanaannya selesai salat Isya. Salat gerhana dipimpin oleh Ustaz H Mustafa Iqbal SAg. (ddy/aif/c1)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pergantian Tahun Sebentar Lagi, Ini Harapan MUI
Redaktur & Reporter : Soetomo