jpnn.com, JAKARTA - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya dan jajaran KLHK kembali melanjutkan silaturahmi dan diskusi dengan Ormas Keagamaan untuk membahas program kementeriannya, antara lain program kehutanan sosial untuk membangkitkan ekonomi masyarakat.
Setelah sebelumnya mendatangi Kantor PBNU dan Kantor Muhammadiyah serta berdiskusi dengan para pimpinan Ormas Islam terbesar di Tanah Air itu, kemarin, Menteri Siti dan jajarannya mendatangi Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan diskusi dengan para pimpinan MUI dan ulama. Langkah ini juga akan dilanjutkan dengan ormas keagamaan lainnya seperti Persatuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) dan Ormas lainnya.
BACA JUGA: Menteri Siti - Glenn Fredly Kolaborasi Jaga Hutan Indonesia
Ketua MUI KH Ma'ruf Amin sebagai tokoh utama dalam diskusi tersebut menyambut gembira langkah yang ditempuh Menteri Siti Nurbaya ini.
BACA JUGA: Pergantian Tahun Sebentar Lagi, Ini Harapan MUI
Dalam silaturahmi dan diskusi, Rabu (10/1) terdapat kesamaan pandangan antara Kementerian LHK dengan MUI dalam beberapa topik yang diangkat, antara lain terkait program perhutanan sosial yang diharapkan mampu membangkitkan ekonomi masyarakat dengan tetap menjaga keragaman hayati.
Menteri Siti mengatakan, selama ini konsesi pengelolaan hutan jauh lebih banyak yang diberikan kepada konglomerasi daripada kepada rakyat, bahkan hingga 96 persen dipegang oleh korporasi raksasa, sisanya hanya 4 persen yang dikelola rakyat.
BACA JUGA: Memasuki 2018 sebagai Tahun Politik, Ini Seruan MUI
“Ini yang mau dibalik oleh pemerintah sekarang, dengan rakyat yang mendapat prioritas utama, sehingga aroma keadilan akan lebih terasa. Ada 12.7 juta hektar lahan yang akan dibagikan bertahap untuk dikelola oleh masyarakat,” ujar Siti.
Dalam konteks masalah ini, menurut Siti Nurbaya, Ormas seperti MUI, NU, Muhammadiyah akan berperan penting menjaga supaya redistribusi konsesi hutan ini tidak jatuh ke tangan oknum. Topik lain yang didiskusikan dengan hangat antara lain terkait masalah isu lingkungan, sampah, keragaman hayati.
Menanggapi hal itu, Kiai Ma’ruf menjelaskan bahwa Islam adalah ajaran yang sangat memperhatikan masalah kebersihan, sehingga mereka pun juga ingin mendorong supaya ajakan tentang cinta lingkungan, bersih dari sampah, menjadi materi Khutbah yang wajib disampaikan di masjid dan pesantren.
“Bahkan MUI sudah mengeluarkan fatwa tentang larangan berburu satwa langka,” katanya.
Dalam pertemuan itu juga, Kiai Ma’ruf memberikan buku yang disusun MUI tentang Eco-Masjid yaitu bagaimana teknik pengelolaan masjid yang ramah lingkungan, baik dari pengelolaan air, penggunaan energi, dan pengolahan sampah.
KH Ma'ruf pun mengajak para khotib dan penceramah agar mengangkat topik lingkungan khutbah Jumat dan ceramah keagamaan lainnya.
Begitu juga sebaliknya, Menteri Siti memberikan buku tentang kisah perjuangan bagaimana kebakaran hutan yang begitu massif di tahun 2015 bisa ditekan secara signifikan di tahun-tahun selanjutnya
Bentuk Tim Bersama
Dalam pertemuan antara Menteri Siti dan Ketua MUI bersama jajarannya kemarin berjalan hangat dan penuh antusiasme dari kedua pihak. Dalam pertemuan itu juga mengemuka akan dilanjutkan dengan membentuk tim bersama untuk membahas isu terkait perhutanan sosial, redistribusi lahan, sampah, supaya isu ini bisa dibahas secara berkelanjutan, tidak hanya di silaturahmi ini. Untuk itu, Kementerian LHK dan MUI mempersiapkan MoU sehingga diharapkan dapat menjalin kerja sama yang bisa memberi maslahat bagi umat.
Kiai Ma’ruf juga mengapresiasi langkah simpatik Bu Siti Nurbaya untuk berkeliling dan bersilaturahmi ke berbagai ormas yang menyentuh langsung masyarakat hingga ke akar rumput. Pertemuan langsung seperti ini menjadi penting ketika banyak pihak yang lebih suka berantem di media sosial, berebut abu apalagi di era polarisasi seperti sekarang ini.
Sementara itu, Siti Nurbaya yakin dan sangat percaya bahwa silaturahmi bisa melunturkan dengki, bisa membuka rezeki sekaligus bisa memupus kesalahpahaman akibat terpapar banyak isu di media sosial.
Menteri Siti berharap sinergi seperti ini bisa terus berlanjut, dan sinergi pemerintah/umaro-ulama mampu menjadi katalis bagi semakin majunya ekonomi bangsa dalam kerangka masyarakat madani.(fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Akhir Tahun, Menteri LHK Bersilaturahmi ke PBNU
Redaktur & Reporter : Friederich