jpnn.com - JAKARTA - PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) menyatakan sejak 2008, Philip Morris International (PMI) telah mendedikasikan 99 persen dari riset yang dilakukan untuk mengembangkan portofolio produk tembakau bebas asap.
Hal itu disampaikan Chief Sciences Officer Smoke-Free Products, PMI, dr. Badrul Chowdhury dalam sesi khusus paparan terkait sains dan inovasi di balik produk tembakau inovatif bebas asap, pada Senin (20/2).
BACA JUGA: Hadirkan Tembakau Bebas Asap, Sampoerna Luncurkan IQOS ILUMA di 10 Kota
Adapaun paparan tersebut untuk memberikan informasi lebih lanjut terkait komitmen perusahaan induk Sampoerna, dalam mengembangkan portofolio produk tembakau inovatif bebas asap berbasis sains dan teknologi.
Menurut dr. Badrul, PMI telah mengucrukan investasi senilai lebih dari USD 10,5 miliar untuk pengembangan, penelitian (R&D), dan memperkenalkan produk tembakau inovatif bebas asap.
BACA JUGA: Sampoerna Usul Task Force B20 Fokus Mengantisipasi Kendala Rantai Pasok
Upaya tersebut juga didukung oleh 980 posisi R&D ilmuwan, insinyur dan teknisi, termasuk dari Indonesia.
“Langkah-langkah dan standar yang PMI terapkan untuk mengembangkan alternatif yang lebih baik bagi konsumen dewasa terinspirasi oleh proses riset dan pengembangan industri lain seperti farmasi, yang mengedepankan inovasi untuk menyajikan pilihan terbaik bagi konsumen,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Jumat, (21/2).
BACA JUGA: Pengembangan UMKM Sampoerna Pacu Peningkatan Ekonomi Masyarakat
Dr. Badrul menjelaskan secara garis besar tahapan riset yang dilakukan oleh tim R&D PMI dimulai dari pengembangan desain produk yang dapat mendorong perokok dewasa beralih ke alternatif tanpa asap.
Hal ini kemudian dilanjutkan dengan studi klinis, penelitian persepsi dan sikap konsumen, dan diakhiri dengan studi dan pengawasan paska penjualan
“Kami mengajak masyarakat untuk mengunjungi website pmiscience.com apabila ingin mengerti lebih lanjut mengenai sains di balik produk kami,” tambahnya.
Sebagai bagian dari inovasi berkelanjutan, baru-baru ini PMI dan Sampoerna juga memperkenalkan IQOS ILUMA, generasi terbaru IQOS yang melengkapi portofolio produk tembakau inovatif bebas asap Sampoerna dan PMI.
IQOS ILUMA menggunakan terobosan teknologi Smartcore Induction System yang memanaskan tembakau secara induksi tanpa bilah (blade) pemanas. Oleh karena itu, produk ini tidak menghasilkan residu tembakau sehingga tidak perlu dibersihkan.
“Keseluruhan bukti, yang terdiri dari data klinis PMI, bahan kimia aerosol, dan data nonklinis, menunjukkan bahwa beralih sepenuhnya ke IQOS, adalah pilihan yang lebih baik bagi perokok dewasa yang memutuskan untuk terus menggunakan produk tembakau atau produk nikotin lainnya,” jelas dr. Badrul.
IQOS ILUMA memberikan pengalaman menikmati cita rasa tembakau asli tanpa TAR, zat berbahaya yang terkandung dalam asap rokok.
Memanfaatkan sains dan teknologi, IQOS ILUMA memanaskan batang tembakau yang menggunakan daun tembakau asli pada temperatur yang terkontrol tanpa melalui proses pembakaran.
“Dengan begitu, IQOS ILUMA mengurangi paparan zat berbahaya atau berpotensi berbahaya hingga rata-rata 90-95 persen dibandingkan dengan asap rokok, seperti IQOS generasi sebelumnya,” pungkas dr. Badrul.(mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul