jpnn.com - jpnn.com - Zannuba Ariffah Chafsoh atau yang kondang disapa dengan panggilan Yenny Wahid ikut merasakan mahalnya harga cabai rawit merah. Namun, putri KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu punya cara untuk menyiasatinya.
Yenny mengaku tak kesulitan untuk membuat masakannya tetap pedas. Sebab, ada banyak cara selain menggunakan cabai rawit merah untuk membuat masakan pedas.
BACA JUGA: Biasanya Rp 60 Ribu, Sekarang Jadi Rp 200 Ribu
Salah satunya mengganti cabai rawit merah yang harganya kini melambung dengan cabai lainnya yang harganya cenderung stabil. Misalnya dengan menggunakan cabai rawit hijau dan cabai hijau besar.
"Kami sih di rumah sekarang nyambelnya ganti nyambel hijau. Kalau kami enggak nyambel cabai merah," katanya sembari tertawa saat meninjau Pasar Murah Imlek yang digelar Artha Graha Peduli (AGP) di SCBD, Jakarta, Sabtu (14/1).
BACA JUGA: Petani Cabai Jaga Malam agar Tidak Kemalingan
Yenny menuturkan, rasa sambal dengan cabai rawit hijau tetap pedas dan tidak mengurangi selera makan. Menurutnya, jika masyarakat tidak terlalu memburu cabai rawit merah dan menggantikannya dengan jenis lain maka harganya pun akan turun.
"Untuk sementara agar demandnya tak terlalu berlebih hingga melambungkan harga. Kita semua berupaya wajib memastikan ikut menyumbang upaya menstabilkan harga," tegas putri mendiang Almarhum Gus Dur ini.
BACA JUGA: Cabai Setan Masih Rp 200 Ribu per Kilogram
Yenny pun mengapresiasi langkah berbagai pengusaha yang berkontribusi dalam menstabilkan harga dengan menggelar pasar murah. Hal itu membantu masyarakat untuk tetap berdaya beli dan meredam kenaikan harga.
"Kami berterima kasih ada kepedulian pengusaha besar sangat membantu masyarakat mengingat harga pangan sedang alami kenaikan," tandasnya.(cr1/JPG)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gubernur: Ndak Makan Cabai, Tidak Mati
Redaktur & Reporter : Antoni