Beginilah Cerita Tukang Becak Pengantar PSK di Jogja

Kamis, 06 Oktober 2016 – 06:00 WIB
Foto/ilustrasi: dokumen JPNN.Com

jpnn.com - JOGJA - Sebuah rumah toko atau ruko di Pringgokusuman, Gedong Tengen, Jogja yang sebelumnya menjadi tempat memajang foto para pekerja seks komersial (PSK) kini sepi tanpa aktivitas.

Ruko yang difungsikan sebagai lokasi bagi muncikari untuk menjajakan PSK itu sepi sejak digerebek jajaran Polresta Jogja beberapa waktu lalu.

BACA JUGA: Mendagri Siapkan Anak Buah untuk Jadi Plt Gubenur Gorontalo

Rumah tempat menjalankan bisnis esek-esek yang kini tertutup rapat itu ternyata  juga berimbas pada pengasulan para tukang becak di sekitarnya. Sebab, para tukang becak biasanya mendapat penghasilan lumayan dari mengantar PSK ataupun tamu.

Salah seorang penarik becak yang enggan disebutkan namanya mengaku pendapatan hampis separuh. Kisarannya 40 persen.

BACA JUGA: Duh, Pengisian Kursi Wagubsu Kok Tak Beres-Beres Ya?

”Biasanya mendapatkan tip dari tamu maupun perempuan yang ada di rumah itu. Semenjak ditutup ya sepi,” tutur penarik becak yang juga warga asli Gedong Tengen itu.

Dia kerap kali mengantarkan tamu yang hilir mudik ke rumah itu. Tidak hanya para tamu, terkadang para PSK  pun menggunakan jasanya untuk diantar ke hotel-hotel tempat para lelaki hidung belang menunggu.

BACA JUGA: Sabar, Penerbangan Perintis ke Miangas Segera Diwujudkan

”Rumah itu bukan untuk main (berhubungan intim antara PSK dengan tamu, red). Kalau mereka mau main di luar. Kadang kami para penarik becak di sini mendapatkan penumpang dari rumah itu menuju ke hotel-hotel,” ujarnya.

Saat akhir pekan atau waktu-waktu masa liburan, rumah itu ramai dikunjungi para lelaki.  Bila bernasib mujur, seorang tukang becak seperti dirinya bisa menerima tip hingga Rp 700 ribu dalam satu malam.

”Kami tidak pernah meminta. Kadang ada yang ngasih sampai Rp 100 ribu,” jelasnya.

Sepengetahuannya, keberadaan rumah yang menjajakan PSK antar jemput itu sudah lama beroperasi. Bahkan, keberadaan rumah itu sudah cukup terkenal di berbagai kalangan.

”Setahu saya disaat libur, pelanggannya kebanyakan dari luar Jogjakarta. Informasi ini saya dapat dari cerita-cerita perempuan yang saya antar,” tuturnya.

Tukang becak itu bahkan sempat dipamiti oleh para PSK setelah sarang mereka digerebek. Mereka memilih pulang ke daerah asal karena takut terseret.
”Rata-rata ngekos di daerah Pringgokusuman sini. Setelah peristiwa itu mereka pulang ke daerah asal,” jelasnya.(bhn/ila/ong/jpg/ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Orang Ditangkap Terkait Dwelling Time di Pelabuhan Belawan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler