jpnn.com, JAKARTA - Pusdalops BNPB terus memutakhirkan data terkini dampak gempa Pasaman Barat dengan magnitudo 6,1 yang terjadi pada Jumat (25/2) pukul 08.39 WIB.
Data sementara BNPB, mencatat total jumlah korban meninggal akibat gempa Pasaman Barat mencapai 7 orang.
BACA JUGA: Gempa Pasaman Barat, Bupati Tetapkan Masa Tanggap Darurat 14 Hari
Gempa itu juga berdampak terhadap sejumlah wilayah di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB, pada Jumat pukul 16.30 WIB, jumlah korban meninggal teridentifikasi 3 orang di Kabupaten Pasaman Barat dan 4 lainnya di Kabupaten Pasaman.
BACA JUGA: Reza Indragiri Menganalisis Ucapan Menag Yaqut dan Edy Mulyadi, Ini Kesimpulannya
Semenara itu, total korban luka-luka mencapai 85 orang, dengan rincian luka berat 10 orang dan luka ringan 50 orang di Pasaman Barat, serta 25 orang di Pasaman.
"BPBD Kabupaten Pasaman belum merinci kategori korban luka-luka yang dilaporkan ke Pusdalops BNPB," kata Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari.
BACA JUGA: Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh Angkat Bicara, Menag Yaqut Sebaiknya Mendengar
Dia juga menyebut gempa itu juga berdampak pada pengungsian warga. Hingga kini tercatat ada 5.000 warga mengungsi di 35 titik.
BPBD setempat melaporkan sebaran titik pengungsian berada di Kecamatan Talamau, Kecamatan Pasaman dan Kinali.
"Petugas di lapangan masih mendata warga yang mengungsi," ucap Muhari.
Petugas gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, para personel organisasi maupun sukarelawan dan warga masih memfokuskan pada pencarian, penyelamatan dan evakuasi serta pelayanan kepada warga terdampak.
Pascagempa M6,1, Pusdalops BNPB menerima laporan kejadian dua gempa susulan yang cukup signifikan dengan magnitudo 5,0 pada pukul 11.02 WIB dan gempa M5,1 pukul 11.06 WIB.
Sesuai menerima informasi itu, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto langsung mengerahkan tim reaksi cepat (TRC) BNPB melakukan kaji cepat situasi dan kebutuhan.
Selain itu, tim diminta memberikan pendampingan penanganan darurat di Sumbar.. (fat/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam