Beginilah Derita Anggota Polri saat Tertahan di Sudan

Rabu, 15 Maret 2017 – 18:32 WIB
Pasukan penjaga perdamaian (peacekeeping force) asal Indonesia yang tergabung dalam United Nations Mission in Darfur (UNAMID). Foto: Sudan Tribune

jpnn.com, JAKARTA - Satgas Bhayangkara Polri yang yang tergabung dalam pasukan United Nations–African Union Mission in Darfur (UNAMID) Sudan bakal segera berkumpul dengan keluarga mereka. Rencananya, 139 polisi yang sebelumnya menjalani karantina di Fasilitas Multifungsi Polri di Cikeas akan dipulangkan ke rumah masing-masing, besok (16/3).

Sebelumnya, ke-139 anggota Polri yang tergabung dalam Formed Unit Police (FPU) UNAMID itu tertahan selama 40 hari di Darfur. Penyebabnya karena anggota Polri diduga berupaya menyelundupkan senjata.

BACA JUGA: Inilah Temuan Intel soal Spanduk Anti-Jenazah Ahoker

Kabagpenum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul mengatakan, sejak kembali di Indonesia pada Minggu (2/3), Satgas Bhayangkara eks UNAMID itu memang tidak langsung dipulangkan. Sebab, mereka harus ini juga dikarantina selama dua pekan.

"Mereka adalah personel-personel yang berprestasi. Di sana mendapat banyak penghargaan, mendapatkan kepercayaan untuk melakukan tugas penting, dan kemudian mereka mendapatkan satu misi di sana sehingga tertahan kepulangannya," kata Martinus di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (15/3).

BACA JUGA: Polri Belum Berani Pastikan Kematian WNI Pentolan ISIS

Sementara Kasatgas FPU VIII AKBP John Huntal Sitanggang berterima kasih kepada pemerintah, Polri dan media yang terus mengabarkan tentang perkembangan mereka selama di Sudan. Hanya saja, Satgas FPU VIII memang menyesalkan adanya insiden tidak menyenangkan itu.

Menurutnya, banyak rencana para anggotanya yang berantakan gara-gara tertahan di Sudan. "Karena ada yang punya rencana menikah, rencana untuk sekolah," kata John. 

BACA JUGA: Ini Poin Penting Kesepakatan Kepolisian se-Asia Selatan

Menurutnya, ada empat anggotanya yang terpaksa menunda rencana pernikahan akibat kasus itu. Bahkan sempat ada rencana menikah melalui layanan Skype.

Dia juga mendengar keluhan anak buahnya. Misalnya, ada orang tua atau anak anggota Satgas Bhayangkara yang sampai jatuh sakit karena cemas.

"Untung kami dibantu Dubes, Kompolnas yang sangat menguatkan kami. Kalau soal orang rumah, ada yang tertekan sekali. Ada yang masuk rumah sakit. Tapi dari anggota sendiri cukup kuat dan bisa menguatkan keluarganya. Kami juga saling menguatkan akhirnya 40 hari bisa dilewati dengan baik," tandas dia.(Mg4/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Ucapan Terima Kasih Afghanistan untuk Polri


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler