Beginilah Empat Cara Pusat Dongkrak Industri Shipyard Indonesia

Kamis, 23 Juni 2016 – 19:39 WIB
Industri galangan kapal di kota Batam, Kepulauan Riau. Foto: Cecep Mulayana/jpg

jpnn.com - BATAM - Direktur Industri Permesinan dan Mesin Pertanian dari Kementerian Perindustrian Indonesia, Aris Gunawan mengungkapkan ada empat metode yang ingin diterapkan pemerintah untuk mendongkrak industri shipyard secara nasional.

"Pengembangan infrastruktur maritim, peningkatan eksplorasi, peningkatan keamanan dan pengembangan teknologi dan sumber daya manusia terampil," ujarnya seperti dikutip dari batampos (Jawa Pos Group).

BACA JUGA: Triwulan Pertama, Baru Terima Proyek Senilai 391 juta dolar AS

Saat ini industri shipyard nasional termasuk Batam mengalami kendala yang cukup berat. Pertama dari segi struktur industri.

"Shipyard nasional sangat tergantung pada komponen impor terutama dalam peralatan mesin dan perangkat elektronik dan listrik," ujarnya.

BACA JUGA: Jelang Lebaran, Koarmabar Gelar Pasar Murah

Selain itu, saat ini ruangan yang tersedia untuk kegiatan reparasi sangat terbatas. Kemudian sarana dan prasarana yang ada tak cukup memadai untuk mendukung kegiatan produksi baik bangunan baru maupun reparasi. 

"Dan keterbatasan jumlah SDM terampil," imbuhnya.

BACA JUGA: Jonan Minta Pejabat Kemenhub Turun Langsung

Pernyataan menarik disampaikan oleh perwakilan dari Kumala Indonesia Shipyard, Rudianto Chandra. Ia mengatakan di Batam banyak alur pantai yang sangat dangkal sehingga menyebabkan proses reparasi atau pembuatan kapal menjadi sulit.

"Tak pernah ada pengerukan alur pantai di Batam, sehingga jadi dangkal. Dan jika alur tersebut tertutup maka akan sangat merepotkan," ungkapnya.

Ia menyarankan agar pemerintah pusat segera merealisasikan investasi kapal keruk. Proyeknya bisa diserahkan ke shipyard nasional, termasuk di Batam. "Kapal keruk penting untuk melakukan pengerukan alur pantai agar tak menjadi dangkal," katanya.

Sementara Ketua Batam Shipyard and Offshore Association (BSOA), Sarwo Edie Setijono mengatakan, meski mulai bangkit, kondisi shipyard Batam saat ini masih sangat buruk jika dibandingkan dengan lima tahun yang lalu. Untuk itu dia berharap pemerintah serius dalam menyikapi masalah ini.

"Kami berharap pemerintah mampu memberikan insentif-insentif kepada industri maritim agar kembali bergairah," ucapnya. (leo/ray/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... DPD Uji Sahih RUU Sistem Perekonomian Nasional


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler