jpnn.com - DELEGASI kebudayaan Indonesia tampil memukau saat pembukaan gelaran budaya Wonderful Indonesia, di Mall Siam Paragon, Bangkok, Jumat (22/4) sore.
Wenri Wanhar - Jawa Pos National Network
BACA JUGA: HEBAT...Rela Mengajar Tanpa Digaji, Sudah 11 Tahun
Paviliun Indonesia di lantai 2 mall terbesar di ibukota Thailand itu mulanya sepi. Melintasinya, orang-orang hanya berlalu begitu saja.
Ornamen replika Candi Borobudur tidak mampu menarik perhatian. Padahal, candi Budha terbesar di dunia itulah ikon perhelatan tersebut.
BACA JUGA: Bambang Pamungkas Sering Bicara Sendiri di Depan Cermin
Apa pasal? Entah karena buru-buru, atau ada pertimbangan lain, replika Borobudur dikemas--maaf--ala kadarnya.
Hanya foto songkok-songkok candi hasil cetak printing. Ditempel pada busa, kemudian ditata. Bolehlah idenya. Hanya saja, kenapa tak satu pun relief legendaris di dinding Borobudur ditampilkan?
BACA JUGA: Oh Romantisnya, Robin Jemput Kekasih dengan Kereta Kuda
Bukankah satu di antara nilai lebih Borobudur, ada pada relief yang menceritakan sejarah Sidharta Gautama, si pembawa ajaran Budha?
Dan, bukankah Menteri Pariwisata Arif Yahya tempo hari mengatakan, target utama perhelatan ini untuk menarik penduduk Thailand yang 90 persen beragama Budha untuk datang ke Borobudur?
Satu di antara menu pembuka adalah cerita-cerita tentang keunggulan Borobudur. Disampaikan oleh sejumlah biksu. Namun sayang, hadirinnya hanya "orang dalam".
Lepas dari itu, acara pembukaan Wonderful Indonesia, tak bisa dikatakan gagal. Karena, toh ujungnya happy ending.
Pekerja Seni
Sejumlah pekerja seni yang menjadi ujung tombak Wonderful Indonesia, berhasil membuat hari pertama--dari 3 hari yang direnacanakan--menjadi semarak.
Kemunculan dua wayang raksasa yang lincah bergerak kian kemari, mulai menarik perhatian.
Satu persatu pengunjung mall yang kebetulan melintas, meski hanya beberapa kejap, mulai mampir.
Sekadar memotret dan berfoto dengan para wayang setinggi 3 meter itu.
Di panggung, tangga-tangga nada etnik yang disenandungkan musisi dari Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Bandung dan delegasi kebudayaan dari Kabupatan Landak, Kalimantan Barat pun mengalun bergantian.
Laksana mantera pemikat, pengunjung paviliun Indonesia mulai ramai. Seolah kena sihir, beberapa orang bule, muda-mudi berseragam sekolah, dan pengunjung mall lain yang tadinya hanya berlalu-lalang; mulai mencari posisi nyaman di sekitar panggung.
Lenggak-lenggok para penari menjadi daya tarik lainnya. Dan penari-penari itu pandai pula menghidupkan suasana. Diajaknya penonton berajojing ke depan. Ramai.
Ujung-ujungnya, suasana menjadi riuh. Riang gembira. Sejumlah pejabat Thailand yang hadir pada kesempatan itu juga turun ke lantai dansa.
Akhirnya, acara pembukaan Wonderful Indonesia disudahi dengan derai tawa dan senyum mengembang.
Entah keseruan apa lagi yang akan terjadi di hari kedua. Kita lihat saja nanti... (wow/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada Lagi nih, Namanya Ojek Amanah
Redaktur : Tim Redaksi