Oh Romantisnya, Robin Jemput Kekasih dengan Kereta Kuda

Jumat, 22 April 2016 – 09:12 WIB
Robin menjemput perempuan pujaan hatinya, Riyanti, dengan kereta kuda. Foto: ist for Batam Pos

jpnn.com -  

KISAH Cinderella memang hanya sebuah dongeng. Tapi bagi Robin, sang mempelai pria, dongeng itu menjadi inspirasinya.

BACA JUGA: Ada Lagi nih, Namanya Ojek Amanah

Dia menjemput perempuan pujaan hatinya,Riyanti, menggunakan kereta kuda dari Blok 4 di Nagoya menuju Perumahan Sakura Garden, Batam, Kepri, Rabu (20/4) malam lalu.

CHAHAYA SIMANJUNTAK, Batuampar

BACA JUGA: WOW...Melongok Kebudayaan Indonesia di Thailand

Pintu masuk Blok 4 Nagoya tampak ramai oleh warga. Mereka terlihat antusias melihat hal unik di depan mereka, dimana ada satu kereta kuda yang dihias penuh bunga.

Di depan kereta kuda itu, dengan kokoh dua kuda lainnya berdiri dipegang dua pengawal berpakaian tuksedo dan topi khas koboi, lengkap bersarung tangan.

BACA JUGA: Oh, Begini Cara Musa Menghafal Alquran

”Pak Robin pakai ini (kereta kuda, red) menjemput pengantin perempuan di rumahnya di Seipanas,” ujar salah seorang tamu undangan, Kevin ketika ditemui di sela-sela acara.

Di dalam rumah berlantai tiga itu, keluarga mempelai pria sudah ramai. Ruang tamu dihias dengan dinding merah khas perayaan cik sing nang atau cik sinyo alias seremoni detik-detik mempelai pria menjemput mempelai wanita untuk dibawa kembali ke rumah bersama.

Naik ke lantai dua, belok kiri. Disitulah kamar mempelai berada. Tempat tidur berbalut sprei merah khas pengantin baru umumnya warga Tionghoa langsung menjadi pemandangan. Di atasnya sudah terletak seserahan bernilai lebih dari ratusan juta.

Seserahannya sangat mewah. Apa saja? ada beberapa set tas merek Michael Kors, LV, Guess, beberapa jam tangan merek Esprit, Guess, dan juga beberapa set perhiasan emas, beberapa pasang sepatu merek terkenal, perlengkapan dapur seperti ember, gayung, selimut, koper, semua berwarna merah.

”Ada artinya semua. Kalau barang itu saya beli sendiri untuk istri saya karena saya cinta dan punya kerinduan dia menjadi pasangan saya sehidup semati hingga maut memisahkan. Sementara kalau warna merah itu, itu menjadi simbol kemakmuran dan semangat menyala-nyala untuk memulai hidup yang baru sebagai pasangan suami istri,” ujar Robin ketika dihubungi kemarin.

Di kamar pengantin tersebut, 10 rekan dan sahabat Robin didaulat menjadi pendamping. Mereka pun berpakaian sama dengan sang pengantin pria. Mengenakan jas dan celana hitam dengan bunga tersemat di kantong jas masing-masing.

Jarum jam sudah menunjukkan pukul 21.30 WIB, itu artinya saatnya menjemput mempelai perempuan. Robin beserta para pendamping prianya turun ke bawah. Dua pendamping menaiki kuda, dan Robin sendiri masuk ke kereta Cinderella yang digerakkan oleh kuda.

Dalam perjalanan ke Seipanas, iring-iringan mempelai pria ini menjadi pusat perhatian di kawasan yang mereka lalui seperti Penuin, Nagoya, Pelita, hingga Seipanas. Membutuhkan satu jam perjalanan.

Tiba di rumah mempelai perempuan, Robin tak begitu saja masuk mengikuti upacara minum teh bersama keluarga perempuan. Ia harus melewati berbagai ujian dulu dari tujuh pendamping wanita yang sudah menunggu di pekarangan perempuan.

Bersama pendamping pria, ia turut menjalani ujian yang diberikan tersebut mulai memberikan angpao, menggigit jeruk asam, minum bir, hingga makan pisang. Sangat sulit melewati tahapan itu.

”Itu sudah tradisi kami yang berarti untuk mendapatkan hal yang kita tuju, kita harus berusaha dan berjuang. Sama juga untuk memenangkan hati perempuan yang kita cintai,” ujar Robin.

Ia mengungkapkan, lewat tradisi itu, ia ingin seumur hidup selalu bahagia dalam berkeluarga bersama Riyanti.

Waktu yang ditunggu pun tiba. Pendamping perempuan mempersilakannya masuk ke rumah mempelai perempuan. Dia harus melewati pintu dengan pita untuk bisa bertemu dengan istrinya tersebut.

Di rumah mempelai perempuan itu, ia menjalani sejumlah kegiatan adat seperti minum teh, dan juga memberi angpao dan menerima jeruk hoki dari keluarga.

Acara pun berlanjut. Ia membawa mempelai perempuannya pulang ke rumah baru mereka, tempat dimana mereka akan membina hubungan keluarga. Tetap menggunakan kereta kuda yang ia sewa dari Tanjungpiayu.

”Doakan kami selalu sehat dan harmonis,” ujar pria yang bekerja sebagai direktur utama di salah satu perusahaan hiburan dan retail tersebut. (***/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Alhamdulillah, Suami Istri yang Tinggal di Kolong Jembatan Itu...


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler