jpnn.com - PEMAIN dengan caps terbanyak untuk Timnas, Bambang Pamungkas, memikirkan secara serius masa depannya. Mulai Rabu (20/4) lalu Bepe memproklamirkan profesi barunya, sebagai seorang motivator.
Muhammad Amjad, Jakarta
BACA JUGA: Oh Romantisnya, Robin Jemput Kekasih dengan Kereta Kuda
Legenda sepakbola Indonesia, dengan sederet catatan emasnya saat masih membela Timnas pada era 2000-an memang menjadi milik Bepe. Tengok saja capsnya yang belum terpecahkan sampai saat ini dengan 85 penampilan untuk Timnas.
Gol Bepe pun masih terbanyak dibanding striker Timnas lainnya, yang mencapai 37 gol selama membela Timnas. Bepe pun pernah menjadi kapten Timnas. Seiring ketenarannya, banyak kontroversi yang menyertainya.
BACA JUGA: Ada Lagi nih, Namanya Ojek Amanah
Tapi, sang kapten selalu bisa menghindari pemberitaan-pemberitaan kontroversial itu karena dia dikenal misterius. Bepe memang lebih sering bungkam dan menghindari wawancara dengan media.
Tapi, mulai saat ini Bepe bakal lebih banyak buka-bukaan terkait kehidupannya. Itu karena dirinya menjadi motivator, profesi baru yang ditekuninya. Menurut pemain 35 tahun itu, pilihan ini adalah pendobrak di Indonesia.
BACA JUGA: WOW...Melongok Kebudayaan Indonesia di Thailand
"Setelah diskusi dengan beberapa orang, dua bulan lalu saya putuskan untuk menekuni profesi ini," katanya, Jumat (22/4).
Ayah tiga anak itu tak mau setengah-setengah menjalankan profesi barunya itu. Dia ingin menceritakan banyak hal, menceritakan pilihan langkah dalam karirnya, yang menjadi kontroversi selama ini.
"Sebagai Motivator, apa yang sebelumnya tak pernah saya buka ke publik, akan saya ceritakan. Ini semata-mata untuk menjadi bahan motivasi, pertimbangan, dan menjadi penyemangat bagi yang lain," ucapnya.
Untuk menekuni profesi baru itu, Bepe harus banyak meluangkan waktunya belajar berbicara di depan umum. Dia merasakan, menulis itu ternyata lebih mudah dibanding berbicara di depan orang banyak, apalagi menjadi motivator.
Apa yang diucapkan, lanjut Bepe, tak boleh sekadar keluar, tapi juga bisa memberikan nilai, memberikan semangat kepada yang lain.
"Saya sampai menghabiskan waktu berjam-jam di depan cermin," ucapnya.
Tak hanya itu, Bepe juga sempat dikritik oleh anak-anaknya karena akhir-akhir ini lebih banyak bicara sendiri.
"Mungkin anak saya juga bingung, memandang ayahnya sudah gila kali kok ngomong sendiri. Saya banyak belajar bicara, di kamar mandi, di ruangan lain, saya ngomong sendiri ini agar bisa berikan yang terbaik. Tapi harus diakui, lebih sulit berbicara," ucapnya.
Menurut Bepe, dirinya semakin senang dan semakin terpacu untuk menjadi motivator yang baik.
Menurut pemain yang terakhir berkostum Persija Jakarta tersebut, filosofi hidupnya memang selama ini seperti biji kopi. Untuk mengeluarkan aroma terbaiknya, perlu disiram dengan air yang panas.
"Saya seperti itu, semakin tertekan, semakin ditekan, saya semakin terpacu menjadi lebih baik," ucap Bepe.
Bepe mengingatkan, bahwa untuk menjadi seorang atlet, banyak jalan gelap dan terang, manis dan pahit dijalani. Dia yakin, cerita-cerita yang tak pernah terungkap itu, bisa menjadi motivasi bagi orang lain.
"Setiap atlet punya pertarungan yang dijalani setiap hari, bagaimana berlatih, bertanding, menghadapi tekanan. Saya yakin itu bisa diimplementasikan saat dalam kehidupan sehari-hari," pungkasnya.
Sebegitu yakinnya Bepe dengan menjadi motivator, ternyata tak bisa dilepaskan dari perannya di Timnas dahulu, saat sebagai kapten. Dia menilai, menjadi motivator ibarat kapten tim, yang harus bisa memberikan semangat, membangkitkan potensi tim.
Bedanya, kali ini Bepe tak hanya berbicara di hadapan rekan-rekannya satu tim yang tak lebih dari puluhan orang. Kini, Bepe harus siap berbicara di depan ribuan orang, untuk memberikan motivasi. (***)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Oh, Begini Cara Musa Menghafal Alquran
Redaktur : Tim Redaksi