jpnn.com, KARANG ASEM - Tim drone dari UGM dan BNPB berhasil menerbangkan drone untuk petakan puncak kawah Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali pada Kamis (19/10).
Empat kali penerbangan dilakukan untuk memetakan puncak kawah dan lereng Gunung Agung.
BACA JUGA: Dihantui Gempa Vulkanik, Bali Tetap Aman Dikunjungi
Tim beranggotakan tiga orang dengan membawa 2 unit drone Bufallo FX79 untuk ketinggian 4.000 meter dengan waktu terbang 1 jam.
"Tim drone melakukan orientasi terbang dengan meluncurkan drone dari atas sepeda motor," ucap Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.
BACA JUGA: Tak Ada yang Tahu Kapan Gunung Agung Meletus
Pada percobaan penerbangan pertama dilakukan di Desa Kubu. Drone terbang hingga ketinggian 2.900 meter.
Tidak mencapai puncak karena gagal mencapai target ketinggian yang ditentukan disebabkan angin yang terlalu kencang atau turbulensi di lereng gunung.
BACA JUGA: BNPB Pantau Kawah Gunung Agung Menggunakan Drone
Pada percobaan kedua, tim berpindah lokasi take off di lapangan Amlapura. Drone berhasil terbang di ketinggian 700 meter.
Pemetaan lereng sisi tenggara Gunung Agung lebih kurang seluas 1.000 hektare.
Pada penerbangan ketiga, drone terbang borientasi di ketinggian terbang dan mencapai tinggi 3.995 meter.
Selanjutnya pada penerbangan keempat drone terbang hingga ketinggian 4.003 meter.
"Drone berhasil melewati puncak Gunung Agung di 2 jalur penerbangan dengan lebar 600 meter," kata Sutopo.
Sebanyak 400 buah foto udara didapatkan dari 2 jalur ini, dan selanjutnya akan dilakukan pembuatan model 3D (3 dimensi) kawah Gunung Agung sehingga analisis morfologi dan spasial bisa dilakukan dengan akurat.
Hasil pemotretan drone memperlihatkan rekahan di kawah Gunung Agung menjadi lebih luas.
Jika sebelumnya dari citra satelit Planet Scope (11/10/2017), rekahan kawah hanya terdapat di sisi timur di dalam kawah. Pada foto drone siang tadi menunjukkan bahwa rekahan kawah sudah lebih luas di sisi timur dalam kawah.
"Juga ada rekahan kecil di sisi tenggara. Asap solfatara keluar dari rekahan tersebut juga lebih tebal daripada sebelumnya," ungkap dia.
Desakan magma ke permukaan masih berlangsung. Pantaun Pos Pengamatan Gunung Agung PVMBG pada 19/10/2017 antara pukul 12:00 - 18:00 WITA, secara visual teramati asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 100-200 meter di atas kawah puncak.
Aktivitas kegempaan juga masih tinggi ditandai dengan tremor non-harmonik sebanyak 3 kali, gempa vulkanik dangkal 58 kali, gempa vulkanik dalam 104 kali dan gempa tektonik lokal 17 kali.
Secara umum jumlah kegempaan mengalami penurunan. Status Awas (level 4).(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengungsi Gunung Agung Diminta tak Percaya Hoaks
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam