BNPB Pantau Kawah Gunung Agung Menggunakan Drone

Rabu, 11 Oktober 2017 – 23:04 WIB
BNPB bersama PVMBG menerbangkan drone atau pesawat tanpa awak untuk memantau aktivitas di kawah Gunung Agung, Karangasem, Bali pada Rabu (11/10). Foto: BNPB

jpnn.com, BALI - BNPB bersama PVMBG menerbangkan drone atau pesawat tanpa awak untuk memantau aktivitas di kawah Gunung Agung, Karangasem, Bali pada Rabu (11/10).

Kondisi terkini menunjukkan aktivitas vulkanik Gunung Agung masih tinggi sehingga PVMBG masih menetapkan status Awas (Level 4) hingga saat ini. Dorongan magma me permukaan terus berlangsung dan menyebabkan rekahan di kawah Gunung Agung. Dari rekahan tersebut keluar asap putih bertekanan rendah dengan tinggi 50-200 meter.

BACA JUGA: Pengungsi Gunung Agung Diminta tak Percaya Hoaks

Asap tersebut adalah proses uap air yang terpanaskan. Secara visual belum terlihat tanda-tanda letusan Gunung Agung. Radius berbahaya yang harus dikosongkan sesuai rekomendasi PVMBG adalah radius 9 kilometer dari puncak kawah dan 12 kilometer di sektor utara - timur laut dan sektor tenggara - selatan - barat daya.

Kepala BNPB Willem Rampangilei menginisiasi penggunaan drone untuk memantau kawah Gunung Agung, karena tidak adanya peralatan di puncak kawah menyebabkan tidak dapat diketahui kondisi visual secara terus menerus.

BACA JUGA: Happy Salma Sempat Khawatir Gunung Agung Erupsi

Sementara itu puncak kawah berbahaya dan tidak boleh ada aktivitas masyarakat. “Kita harus kerahkan drone yang memiliki spesifikasi khusus terbang tinggi yang mampu mendokumentasikan semua fenomena di kawah. Drone pilihan terbaik. Aman, efektif dan update," ucap Willem.

BNPB mengerahkan 5 unit drone dengan spesifikasi berbeda. 3 unit drone fixed wing yaitu Koax 3:0, Tawon 1.8 dan Mavic, sedangkan 2 unit drone jenis rotary wing adalah multi rotor M600 dan Dji Phantom. Mengingat tinggi Gunung Agung sekitar 10.400 kaki, maka diperlukan drone yang memiliki kemampuan terbang tinggi.

BACA JUGA: Antisipasi Erupsi Gunung Agung, Imigrasi Data Warga Asing

Flight plan dan ujicoba terbang telah dilakukan hari ini dari landas pacu di Kubu. Siang tadi flight plan terbang memutar Gunung Agung sampai ketinggian 11.500 kaki telah dilakukan menggunakan drone jenis Tawon 1.8. Namun saat drone terbang di ketinggian 6.000 kaki, kamera mengalami masalah maka drone kembali ke landasan.

Pesawat normal dan mampu terbang, tetapi adanya risiko blind flight di gunung maka penerbangan tidak dilanjutkan. Rencana misi penerbangan akan dilakukan besok Kamis pagi (12/10/2017) dari Kubu.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bayi dan Lansia Meninggal Tertimbun Longsor Pangandaran


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler