BEI Tambah 3 Indeks, Perdagangan Saham Kian Beragam

Selasa, 27 Maret 2018 – 10:15 WIB
Suasana di Bursa Efek Indonesia (BEI). FOTO: TONI SUHARTONO/INDOPOS /JPNN

jpnn.com, JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) akan meluncurkan indeks badan usaha milik negara (BUMN), indeks syariah, serta indeks dividen pada April mendatang.

Kehadiran tiga indeks baru itu akan membuat perdagangan di lantai bursa makin beragam.

BACA JUGA: Aturan Rumit, Banyak Pengusaha Enggan IPO

Saat ini, ada 15 indeks konstituen serta sepuluh indeks sektoral yang terdaftar di BEI.

Investor pun memiliki lebih banyak pilihan saham yang diinginkan dengan lebih cermat.

BACA JUGA: BEI di Mata Bamsoet, Antara Geliat Banteng dan Beringin Kuat

”Bursa belum memiliki indeks untuk BUMN dan dividen. Syariah akan kami perluas dari JII (Jakarta Islamic Index),” kata Direktur Pengembangan BEI Nicky Hogan, Senin (26/3).

Sebelumnya, indeks JII berisi 30 saham. Nantinya, JII diperluas menjadi 70 saham.

BACA JUGA: Selasar BEI Ambrol, Sandi Wacanakan Bentuk Tim Khusus

Adapun indeks BUMN akan berisi 20 saham dan indeks dividen berjumlah 30 saham.

Indeks JII diharapkan bisa memperluas pandangan investor terhadap ragam saham syariah. Tujuannya, saham syariah lebih dikenal.

Sementara itu, indeks BUMN bisa menjadi salah satu tolok ukur kinerja bagi BUMN yang berstatus perusahaan terbuka.

Di sisi lain, indeks dividen dapat menjadi acuan bagi investor agar bisa melihat saham mana yang paling menguntungkan.

Dengan demikian, investor bisa meningkatkan keuntungannya melalui dividen, bukan hanya dari capital gain.

”Jadi, itu untuk panduan lebih luas bagi investor yang berfokus ke BUMN dan dividen,” ujar Nicky.

Masuknya calon emiten yang akan mengisi indeks-indeks baru tersebut sudah dijajaki BEI.

Jadi, tidak sembarang saham bisa masuk dalam indeks tersebut. Salah satu yang dikaji adalah kondisi fundamental perusahaan.

Sebelumnya, Direktur Utama BEI Tito Sulistio mengatakan, bursa juga akan memperluas papan bursa agar beragam saham dari berbagai sektor usaha bisa masuk.

’’Misalnya, kalau ada emiten IT atau dari perfilman masuk, dia punya lokasi yang pas. Sebab, usaha para emiten itu kan bermacam-macam, semakin berkembang. Dunia bisnis juga terus berinovasi,’’ kata Tito. (rin/c7/fal)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Usut Insiden di Bursa Efek Indonesia, Polri Libatkan 2 Ahli


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
BEI   indeks baru   indeks   saham  

Terpopuler