BEI Targetkan Kapitalisasi Pasar Rp 6.100 Triliun

Jumat, 19 Agustus 2016 – 07:46 WIB
IHSG. Foto: JPNN

jpnn.com - SURABAYA – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan market capitalization atau kapitalisasi pasar saham Indonesia mencapai Rp 6.100 triliun hingga akhir tahun ini. Sedangkan saat ini transaksi yang telah terjadi di pasar saham Indonesia sekitar Rp 5.900 triliun.

Hal itu seperti diungkapkan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio usai pembukaan Investor Summit and Capital Market Expo (ISCME) 2016, di Grand City Mall and Convex Surabaya, Kamis (18/8).

BACA JUGA: Optimis Target 2 Triliun dari Amnesti Tercapai

"Jika angka itu tercapai, maka kami yakin market cap Bursa Efek Indonesia lebih besar dari total aset perbankan," terang Tito.

Menurut Tito, optimisme itu disokong banyak hal, di antaranya bergulirnya kebijakan tax amnesty yang diikuti deklarasi dan repatriasi dana, bertambahnya perusahaan tercatat, dan kondisi politik dan ekonomi Indonesia yang membaik.

BACA JUGA: Bursa Domestik Stabilkan Harga Timah

"Kami memang menargetkan perusahaan-perusahaan baru untuk masuk ke bursa saham menjadi emiten agar memiliki sumbangsih juga kepada BEI," ujar Tito.

Dia mengatakan, potensi emiten baru tersebut dapat muncul dari perusahaan swasta maupun BUMD, khususnya di Jawa Timur. Karena itu, salah satu pertimbangan digelarnya ISCME 2016  di Jawa Timur karena provinsi ini memiliki potensi besar untuk peningkatan perekonomian.

BACA JUGA: Dukung Pariwisata Morotai, BTN Ingin Bangun Homestay

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida menambahkan, target penambahan emiten terutama dari Jawa Timur dapat dilihat dari market capitalizationnya. Dari total 561 emiten yang tercata di BEI, 27 di antaranya berada di Jawa Timur.

Nurhaida mengatakan, terdapat satu BUMD yang saat ini melakukan persiapan untuk go public. Namun, dia enggan mengungkapkan dari BUMD mana yang siap listing di bursa saham tersebut. “Semoga semakin banyak perusahaan yang terus go public,” harap dia.

Menurut dia, perusahaan yang go public akan semakin berkembang kinerjanya karena mereka dipantau secara umum. Selain itu, perusahaan yang tercatat di pasar modal memiliki kehati-hatian, khususnya di manajemen, sehingga bisa berkembang. (dia/hen)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tahun Depan, BUMN Alokasikan Belanja Modal Rp 600 Triliun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler