BEJAT! Si Ayah Bejat! Ini Bentuk Mukanya

Minggu, 30 Agustus 2015 – 05:56 WIB
Si ayah bejat M Kurdiansyah. Foto: Samarinda Pos/JPG

jpnn.com - TENGGARONG - Tanpa dikomando, sejumlah warga Jalan Gunung Belah, Kelurahan Loa Ipuh Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar), langsung mengucap kalimat-kalimat sumpah serapah kepada M Kurdiansyah alias Kurdi (37) yang tinggal di kawasan tersebut.

Pasalnya, Jumat (28/8) sore, terungkap fakta bahwa Kurdi tega menyetubuhi 2 anak perempuannya, sebut saja bernama Embun (14) dan Sendu (12). Bahkan Embun telah disetubuhi Kurdi sejak pertengahan 2012 lalu, ketika masih duduk di bangku kelas 6 SD.

BACA JUGA: Kenal dengan Dua Pria di Pasar, Dibawa ke Tempat Gelap...ya Ampun!

“Karena sudah tidak tahan diperlakukan buruk oleh bapaknya, maka kedua korban (Embun dan Sendu, Red) kemudian mengadu kepada sang ibu. Ibu korban langsung menyampaikan laporannya ke petugas kami,” ujar Kapolres Kukar AKBP Handoko, didampingi Kapolsek Tenggarong, AKP M Dahlan Djauhari kepada harian ini.

Sejumlah petugas dipimpin Wakapolsek Tenggarong Iptu Triyadi segera mencari keberadaan Kurdi. Rupanya pria yang sehari-hari menjadi buruh upah menebas belukar di kawasan perkebunan Desa Jonggon, Kecamatan Loa Kulu, sedang memancing ikan di Kota Bangun.

BACA JUGA: Perampok Tergoda Uang Satu Lemari Penuh, Ternyata...

“Ketika pelaku (Kurdi, Red) diketahui dalam perjalanan pulang dari mancing ikan di Kota Bangun, menuju ke Tenggarong, maka anggota mengatur strategi. Sehingga berhasil membekuk pelaku saat melintas di sebuah SPBU atau pom bensin di kawasan Bukit Biru,” tambah Djauhari.

Semula Kurdi bersikeras menolak digelandang ke Kantor Polsek Tenggarong. Pria berambut semi gondrong itu juga menampik, jika selama ini telah menyetubuhi 2 anak gadisnya. Tapi polisi tidak menghiraukan bualan Kurdi, sehingga pria itu terus digelandang ke Kantor Polsek Tenggarong.

BACA JUGA: Si Gondrong Dibekuk di Depan Warnet

“Nah, begitu tiba di sini (Kantor Polsek Tenggarong, Red) kemudian dijelaskan bahwa kedua anak gadisnya melapor, Kurdi tak bisa lagi mungkir,” katanya.

Embun menuturkan, kejadian pedih pertama kali dialaminya saat masih kelas 6 SD. Suatu malam dia terjaga dari tidur dan terkejut, saat melihat sang bapak, sudah menindih tubuhnya. Ketika itu Kurdi berkata supaya Embun mau melayani keinginannya, jika menolak akan dipukul.

“Saat kejadian pertama, ibu dan ketiga adik saya sudah tidur di ruangan tengah, sementara saya berada sendirian di kamar. Tahu-tahu bapak datang langsung minta ‘begituan’. Karena takut, saya tak bisa melawan,” ujar Embun.

Rupanya setelah aksi pertamanya sukses, Kurdi jadi ketagihan. Sehingga tak hanya malam, begitu ada kesempatan maka Embun langsung jadi sasaran. Tidak hanya di kamar, aksi bejat juga dilakukan Kurdi di semak-semak kawasan Waduk Panji Sukarame Tenggarong, setelah menjemput anak gadisnya itu dari kegiatan pesantren kilat di sekolah.

“Saya tidak bisa lagi menghitung berapa kali dibegitukan bapak. Paling tidak, dalam seminggu sedikitnya saya dua kali melayani bapak. Itu mulai saya masih kelas 6 SD sampai kelas 3 SMP ini. Terakhir saya dikerjai Selasa (18/8) malam lalu. Bahkan malam tadi (Kamis malam, Red) bapak minta lagi, tapi bisa saya tolak,” kata anak pertama dari 4 bersaudara itu sembari meneteskan airmata.

Hati Embun semakin hancur mana kala mengetahui adik perempuannya, Sendu, juga mulai disasar Kurdi.

Kurdi sendiri mengakui kelakuannya. “Saya khilaf, tak bisa lagi menahan nafsu karena mereka sering bermanja kepada saya. Kan saya sering tidur berduaan di kamar bersama anak yang besar (Embun, Red) itu. Tidak tahunya saya malah jadi nafsu,” kata Kurdi. (idn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Duh! Tak Kuat Bayar Kontrakan, Penjual Kerupuk Gantung Diri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler