jpnn.com, NEW YORK - Michael Cohen meninggalkan Partai Republik. Mantan pengacara pribadi Presiden Donald Trump itu menyeberang ke Partai Demokrat.
Jumat (12/10) Associated Press melaporkan bahwa Demokrat menyambut baik kepulangan Cohen itu. Sebab, sejak masa mudanya, pria 52 tahun tersebut adalah seorang Demokrat.
BACA JUGA: PSI Anggap Prabowo Tidak Ada Isinya
"Langkah itu selaras dengan janjinya untuk menempatkan keluarga dan bangsa di atas segala-galanya," kata Lanny Davis, pengacara Cohen, dalam jumpa pers.
Karena memilih untuk mengutamakan keluarga dan bangsa, Cohen harus menjauh dari Trump dan pengaruhnya. Apalagi, saat ini dia terlibat dalam penyelidikan FBI soal Pilpres AS 2016 yang berpusat pada peran Trump.
Perpindahan Cohen dilakukan sebelum tenggat waktu bagi warga New York untuk mendaftar sebagai pemilih dalam pemilu November. Kini Cohen tercatat sebagai pemilih terdaftar Demokrat.
BACA JUGA: Waketum Gerindra Bangga andai Prabowo Seperti Donald Trump
Di New York hampir semua jabatan publik akan dipilih lagi dalam pemilu mendatang.
Sejatinya, Cohen adalah seorang Demokrat. Namun, kepentingan politiknya membuat suami Laura Shusterman itu berganti-ganti partai.
BACA JUGA: Donald Trump Merasa Ditinggalkan Orang Spesial
Kali pertama Cohen meninggalkan Demokrat terjadi pada 2003. Dia membelot karena mengincar kursi legislator New York.
Sebelum tergabung dalam pemerintahan Trump, Cohen sempat meninggalkan Republik dan kembali ke Demokrat. Tapi, hanya sekejap. Sebab, rencananya untuk mencalonkan diri sebagai senator jalan di tempat.
Saat kampanye presiden 2016 berlangsung, menurut Cohen, dirinya belum menjadi Republikan. Namun, pilihannya jatuh pada Trump.
Dia berkali-kali terlibat dalam kampanye Trump dan menyatakan dukungannya terhadap ayah Ivanka itu.
"Butuh orang hebat (seperti Trump, Red) agar saya ganti haluan," ujarnya saat itu.
Kemesraan Cohen dan Trump buyar setelah jaksa khusus Robert Mueller mengulik kasus penggelapan pajak dan kampanye ilegal Republik. Cohen mengaku bersalah atas delapan dakwaan. (bil/c25/hep)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Donald Trump Serang Korban Pelecehan Brett Kavanaugh
Redaktur & Reporter : Adil