Bekasi Kembali jadi Tempat Teroris, Begini kata Pak Walkot

Jumat, 22 Desember 2017 – 04:20 WIB
Personel Densus 88. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, BEKASI - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi meminta agar seluruh Rukun Tetangga dan Rukun Warga (RT/RW) dapat berkoordinasi baik dengan kepolisian setempat.

Hal ini mengingat ada penangkapan terduga teroris atas nama Mulyanto di sebuah kios helm, Jalan Raya Pekayon, Kecamatan Bekasi Selatan, Rabu (20/12) kemarin.

BACA JUGA: Pria yang Diciduk Densus 88 di Pekayon Berasal dari Jambi

“Mulai sekarang pengawasan RT/RW harus diperketat, jangan sampai lengah adanya warga yang tidak memberikan identitasnya kepada pihak RT/RW,” kata Rahmat, Kamis (21/12) kepada GoBekasi.

Diakuinya Bekasi sering dijadikan transit oleh para terduga terorisme. Menurutnya, bukan kali ini saja Kota Bekasi dijadikan tempat transit, beberapa wilayah seperti Mustikajaya, dan Bekasi Barat pun pernah disinggahi para terduga teroris.

BACA JUGA: Terduga Teroris di Pekayon jadi DPO 8 Tahun

Meski begitu, Rahmat tidak ingin menyalahkan pihak RT/RW setempat dan stakholder termasuk instansi kepolisian di masing-masing wilayah. Mengingat, Kota Bekasi termasuk kota yang heterogen.

“Semua Suku, Agama, Ras dan Antargolongan ada di Kota Bekasi. Bukan hal yang mudah untuk mengidentifikasi jaringan teoris, dan saya benar-benar apresiasi kinerja Densus 88 yang cepat mengidentifikasi jaringan teroris di Kota Bekasi. Saya hanya pesan kepada pihak RT/RW maupun kelurahan dan kecamatan agar lebih teliti mendata warga,” tandasnya. (kub/gob)

BACA JUGA: Ciduk Terduga Teroris di Pekayon, Densus Sita Buku Jihad?

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemilik Kios Kaget Sang Penyewa Berhubungan dengan Teroris


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler