Bekasi Lokasi Transit Favorit Para Penebar Teror

Selasa, 13 Desember 2016 – 06:28 WIB
Rumah kos di Bintara Jaya yang ditinggali terduga teroris DYN. Foto: dok jpnn

jpnn.com - BEKASI - Sepanjang tahun ini, sudah terjadi lima kali penangkapan terduga pelaku teroris di wilayah Bekasi dan sekitarnya. Total 14 terduga teroris ditangkap di lokasi yang berbeda. 

Statistik tersebut menunjukkan bahwa Bekasi dan sekitarnya adalah daerah yang dianggap strategis oleh kelompok teroris.

BACA JUGA: Tahun Depan, GT Karang Tengah Bakal Dibongkar

Hal ini sudah disadari oleh pihak kepolisian. ”Iya memang ada beberapa kali penangkapan terduga teroris selama 2016 di wilayah Bekasi. Kalau dari analisa kami Bekasi jadi lokasi transit,” terang Kasubag Humas Polres Metro Bekasi, AKP Erna Ruwsing kepada INDOPOS, Senin (12/12).

Menurut Erna, Bekasi dipilih karena lokasinya yang dekat dengan Jakarta sebagai sasaran aksi teror para pelaku.

BACA JUGA: Cinta Ditolak Wanita Bersuami, Pemuda Gantung Diri di Kamar Kos

Selain itu, Bekasi adalah pintu masuk ke Jakarta dari wilayah Jawa Tengah ataupun Jawa Timur. Karena itu, teroris yang ditangkap di wilayah Bekasi berasal dari dua provinsi tersebut.

”Mereka kalau ke Depok tidak mungkin. Karena lalu lalang perjalanan darat Jawa ada di sini (Bekasi),” katanya juga. 

BACA JUGA: Sori, Ruang Sidang Ahok Tak Cukup untuk Ratusan Pengunjung

Namun, kata Erna juga, para terduga teroris ini hanya menjadikan Bekasi tempat transit sebelum melakukan aksi ke Jakarta. Di kawasan Bekasi para pelaku terduga teroris tidak tinggal berlama-lama di Bekasi.

Kebanyakan para terduga teroris itu tinggal di kontrakan dan rumah kos yang banyak terdapat di kawasan Bekasi.

”Makanya, para apatur kelurahan tidak mendata mereka (para terduga teroris) karena mereka hanya transit,” paparnya juga. 

Seperti yang diketahui, sejumlah penangkapan terduga teroris di Bekasi oleh Tim Densus 88 Mabes Polri terjadi pada 15 Januari 2016. Ketika itu, Tim Densus menangkap pasangan suami-istri di sebuah rumah kontrakan di Kelurahan Bojongrawalumbu, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi. Penangkapan itu berkaitan dengan bom Sarinah di Jakarta.

Kemudian di tanggal yang sama, Densus 88 juga menangkap tiga orang laki-laki dari sebuah rumah kontrakan di Kelurahan Padurenan, Kecamatan Mustikajaya. Mereka yang ditangkap baru empat hari mengontrak rumah di wilayah tersebut. 

Selanjutnya, pada tanggal, 28 September 2016 Densus 88 menyergap Agus alias Abu Fauzan di Jalan Raya Mustikasari, Mustikajaya, Kota Bekasi. Pelaku merupakan pendatang yang sudah tinggal selama dua tahun di Kampung Kelapa 2 RT 01/08, Kelurahan Padurenan. 

Lalu, pada 18 November 2016, Densus 88 juga menangkap lima orang laki-laki terduga teroris di Desa Lubang Buaya, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi. Mereka baru sepekan mengontrak dua rumah di kawasan itu sebelum digerebek polisi. 

Terakhir pada 10 Desember 2016, Densus 88 menangkap tiga orang terduga teroris di kawsan Bintara Jaya, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi. Mereka adalah Dian Yulia Novi, Agus Supriyadi, dan Nur Solihin. Petugas menemukan bom siap ledak seberat 3 kilogram dari rumah yang dihuni para pelaku. (dny/dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Inilah Rekayasa Lalin saat Sidang Ahok Digelar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler