jpnn.com - JAKARTA - JMS (19) ditemukan tergantung dengan leher terjerat di sebuah kamar kos di kawasan Kayu Manis, Pulogadung, Jakarta Timur, Minggu (11/12). Dia diduga memilih menghabisi nyawanya sendiri karena patah hati.
Kasubag Humas Polres Jakarta Timur AKP Wasiem mengatakan, mayat pemuda itu ditemukan saksi ML (30) dalam kondisi terikat di atap pintu kamar kostnya.
BACA JUGA: Sori, Ruang Sidang Ahok Tak Cukup untuk Ratusan Pengunjung
"Jadi saksi datang ke tempat korban dengan mengetuk pintu, namun tak ada jawaban, lalu saksi ini mengintip ke dalam dan melihat korban sudah dalam keadaan tergantung di dalam. Saksi pun langsung membuka pintu kamar kos korban yang sudah tak bernyawa," ujar Wasiem kepada wartawan, Senin (12/12).
Dia menambahkan, saksi yang mengetahui bahwa korban sudah tak bernyawa, sempat teriak histeris sehingga mengundang salah satu teman kos korban, Cica Nuryessu (20), datang dan mempertanyakan apa yang sebenarnya terjadi.
BACA JUGA: Inilah Rekayasa Lalin saat Sidang Ahok Digelar
"Cica yang menghampiri pun sempat kaget dan keduanya langsung melaporkan kejadian tersebut kepada ketua RT setempat, untuk selanjutnya pihak kepolisian langsung datang ke lokasi."
Salah satu saksi mengatakan, sebelum mengakhiri hidupnya, korban sempat mengutarakan isi hatinya namun ditolak oleh saksi yang diketahui sudah memiliki suami.
BACA JUGA: Sidang Ahok Digelar di Gajah Mada, Cek Rekayasa Lalu Lintas di Sini
"Jadi korban ini sangat mencintai si saksi, namun saksi ini menolak karena sudah memiliki pendamping hidup. Korban pun sempat mengatakan akan melakukan sesuatu terhadap dirinya, namun itu baru dugaan bahwa korban mengakhiri hidupnya lantaran ditolak," katanya.
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas kepolisian, korban memang mengakhiri hidupnya dengan mengikatkan kepalanya menggunakan kain seprai berwarna merah.
"Pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dan untuk visum lebih lanjut korban dibawa ke rumah sakit terdekat," pungkasnya. (rmol/dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BPPKB Santuni 600 Yatim, Mbah Mijan Ikut Terharu
Redaktur : Tim Redaksi