Bekasi Segera Punya Angkutan Massal

Minggu, 03 April 2011 – 02:11 WIB

BEKASI - Sebentar lagi, warga Kota Bekasi bakal menikmati moda transportasi massalNamanya Transpatriot

BACA JUGA: Teror Bom Tak Pengaruhi Wisatawan

Pemkot Bekasi melalui Dinas Perhubungan mengklaim kajian dan Detail Engineering Design (DED) angkutan massal ini sudah rampung


Bahkan, direncanakan segera dilakukan uji coba pada tiga bulan mendatang

BACA JUGA: Angkutan Berat Masih Bebas Berkeliaran

"Dalam dua atau tiga bulan ke depan, uji coba Transpatriot akan dilakukan," ujar Kepala Dinas Perhubungan Agus Darma belum lama ini.

Sebagai langkah awal, sambung Agus, Transpatriot akan dijadikan sebagai feeder busway di sepanjang jalur KH Noer Ali, Kalimalang dan Jalan Jendral Sudirman, Bekasi Barat
Untuk itu, akan disiapkan tiga shelter yang masing-masing dibangun di Rawasemut, simpang empat Unisma  dan depan pintu tol Bekasi Barat

BACA JUGA: Koridor XIII Busway Terkendala Lahan

"Uji coba rencananya menggunakan 15 unit kendaraan," papar pria yang sebagian rambutnya sudah ‘perak’ itu.

Agus tidak menampik keberadaan Transpatriot ini bakal menimbulkan gesekan dengan awak angkutanBahkan, tidak tertutup kemungkinan akan menimbulkan kemacetan

"Memang kekhawatiran semacam ini telah diperhitungkanNamun uji coba bertujuan mencari celah dimana lokasi macet dan titik tidak macet," ungkap kadis yang masuk dalam bursa balon Sekda ini.

Untuk itu, jelas dia, Dishub berencana menghilangkan sejumlah unit angkutan kotaDia memperkirakan satu mobil Transpatriot akan memangkas penumpang tiga angkot"Sudah pasti pihak Organda (organisasi angkutan darat) dan awak angkutan protes dengan kebijakan iniPertimbangan tersebut akan dibahas kemudian," katanya

Di tempat terpisah, Ketua DPRD Kota Bekasi Azhar Laena mengaku pesimis dengan program transportasi massal bernama Transpatriot tersebutMenurutnya, dibutuhkan pelebaran jalan agar tidak menimbulkan kemacetan baru.

"Lahan yang disiapkan untuk Transpatriot tidak layakJalan harus dilebarkan agar sesuai dengan tingkat kepadatan kendaraan," ujarnya

Selain itu, terang politisi Partai Demokrat (PD) ini kebijakan memangkas angkutan umum sama saja menghilangkan mata pencaharian para awak angkutan"Seharusnya kebijakan disempurnakan dengan cara Organda dan Dishub duduk bersama mencari cara penyelesaian," katanya"Andai tidak dipertimbangkan maka demontrasi dan keributan awak angkutan bisa timbul," tandasnya(rif)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wako Bogor : Ini Masalah IMB, bukan Agama


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler