Bekraf Bawa 10 Perusahaan Gim Indonesia Gebrak Eropa via Archipelageek

Rabu, 07 Agustus 2019 – 17:41 WIB
Sepuluh perusahaan gim asal Indonesia siap menggebrak pasar Eropa melalui ajang Gamescom 2019 yang akan dihelat di Cologne, Jerman, 20-24 Agustus mendatang. Foto: Bekraf

jpnn.com, JAKARTA - Sepuluh perusahaan gim asal Indonesia siap menggebrak pasar Eropa melalui ajang Gamescom 2019 yang akan dihelat di Cologne, Jerman, 20-24 Agustus mendatang.

Sepuluh perusahaan itu ialah Agate International, MassHive Media, Megaxus Infotech, Wawa Games, Ozysoft Studio, Touchten Games, IESPL, Komodoz, Plexus & Oray Studios, dan Everidea Interactive.

BACA JUGA: Addie MS Tidak Berminat Jadi Menteri, Kalau Kepala Bekraf Mau Enggak?

Sebelumnya sepuluh perusahaan Indonesia sukses merambah pasar Amerika melalui acara bertajuk Game Connection America (GCA) 2019 pada Maret lalu.

BACA JUGA: Triawan Munaf Susun Masterplan Bekraf Creative District

BACA JUGA: Triawan Munaf Susun Masterplan Bekraf Creative District

Partisipasi sepuluh perusahaan itu merupakan kelajutan program Archipelageek yang digagas oleh Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf) dan Asosiasi Game Indonesia (AGI).

Archipelageek sendiri merupakan program yang bertujuan membantu pelaku industri kreatif, khususnya di subsektor aplikasi dan pengembang permainan, untuk unjuk gigi di pasar global dan mendapatkan rekan bisnis potensial.

BACA JUGA: Kesadaran Pelaku Industri Kreatif Daftarkan Hak Kekayaan Intelektual Masih Rendah

Deputi Pemasaran Bekraf Joshua Simandjuntak mengatakan, Archipelageek merupakan program untuk membawa para inovator sektor digital dan gim guna meluaskan pasar melalui partisipasi di pameran-pameran besar di dunia.

“Kami akan memberikan dukungan untuk berpartisipasi di Gamescom di Cologne. Misi besarnya adalah kami ingin membawa talenta Indonesia masuk ke pasar dunia," jelas Joshua, Rabu (7/8).

Gamescom 2019 selama ini sudah dikenal sebagai acara gim terbesar di Eropa. Jumlah pengunjungnya mencapai 350 ribu. Tahun lalu jumlah pengunjung lebih dari 370 ribu. Mereka datang dari penjuru dunia.

Bagi pelaku industri gim Indonesia, acara itu merupakan pintung gerbang terbaik untuk menggarap pasar Benua Biru.

Mereka bisa melebarkan sayap bisnisnya dengan lebih dari 30 ribu mitra potensial agar gim Indonesia semakin terkenal di Eropa.

Gamescom 2019 merupakan partisipasi perdana perusahaan gim Indonesia yang didorong oleh Archipelageek dalam acara gim di Eropa.

Sebelumnya, Archipelageek membawa perusahaan gim Indonesia berpartisipasi dalam SXSW pada 2017-2019, Game Connection America (2018-2019), dan Tokyo Game Show (2017-2018).

Partisipasi Indonesia melalui Archipelageek dalam dua tahun terakhir di ajang lain seperti Game Connection America terbilang sukses.

Contohnya ialah Lentera Nusantara yang bertemu penerbit mereka, Aksys, untuk merilis Ghost Paradedi platform PS4, Xbox One, PC, dan Nintendo Switch.

Game Connection America 2018 juga berhasil mempertemukan Agate dengan PQube yang akhirnya sukses membawa Valthirian Arc: Hero School Story merambah pasar Eropa dan Amerika Serikat.

Game Connection America 2019 juga membawa berkah bagi perusahaan gim Indonesia.

Sampai saat ini perusahaan gim Indonesia sudah mendapatkan potensi transaksi lebih dari USD 200 ribu.

"Video game telah menjadi media hiburan terbesar secara global dengan nilai USD 152 miliar pada 2019, mengalahkan hiburan konvensional seperti perfilman dan permusikan berkali-kali lipat,” ungkap Presiden AGI Cipto Adiguno.

Namun, dia mengakui Indonesia masih kalah dibandingkan Amerika, Tiongkok, dan Jepang.

Hal itulah yang membuat produk gim yang dinikmati masyarakat Indonesia merupakan karya asing sehingga tidak berkontribusi terhadap penerimaan negara.

“Archipelageek diharapkan bisa membuka jendela usaha para pelaku industri gim di Indonesia untuk merambah pasar dunia dan tumbuh menjadi kekuatan ekonomi kreatif baru bangsa kita,” kata Cipto. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Strategi Bekraf Kembangkan Industri Gim


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler