Bela Baasyir, Habib Rizieq Sebut Aktor Utama Gentayangan

Rabu, 27 Januari 2016 – 01:12 WIB
Habib Rizieq Shihab saat menjadi saksi sidang dengan terdakwa Abu Bakar Baasyir (kakan) di Pengadilan Negeri (PN) Cilacap, Selasa (26/1). Foto: Radar Banyumas/JPG

jpnn.com - CILACAP - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab berharap majelis hakim pada Pengadilan Negeri (PN) Cilacap membebaskan terpidana kasus terorisme, Ustadz Abu Bakar Baasyir (ABB) dari segala tuntutan.

Menurut Habib Rizieq, tuduhan ABB terlibat dalam latihan militer di Aceh tidak berdasar. Selain itu pendiri Pesantren Al-Mu'min Ngruki, Sukoharjo tersebut dipandang juga tak pernah mengajarkan terorisme.

BACA JUGA: Data Pegawai Badan Kesbangpol jadi PNS Pusat Tuntas Maret

Habib Rizieq Shihab, mengaku memang pernah terlibat dalam pembicaraan dengan ABB terkait pembukaan posko-posko pendaftaran mujahidin ke Palestina. Dalam pembicaraan tersebut, Rizieq juga menyinggung adanya latihan fisik berupa olahraga, bela diri dan panjat tebing. Mendengar itu, ABB ketika itu langsung bertanya pada Rizieq apakah juga terdapat latihan menggunakan senjata.

"Saya katakan kepada ustadz Abu, tidak ada penggunaan senjata. Beliau langsung mengatakan, Alhamdulillah," urai Rizieq saat memberi kesaksian dalam sidang lanjutan Peninjauan Kembali (PK) yang diajukan Abu Bakar Baasyir di Ruang Wijayakusuma, Pengadilan Negeri (PN) Cilacap, Selasa (26/1) kemarin.

BACA JUGA: Anak Buah Prabowo Siap Pimpin Demo Honorer K2 di Depan Istana

Dengan panjang lebar, terkait tuduhan ABB mendanai latihan militer di Aceh, Rizieq bercerita sejatinya Sofyan Tsauri yang mesti dipersalahkan. Hal ini ia ketahui sesuai fakta-fakta persidangan terhadap terpidana kasus terorisme Tsauri, yang juga seorang desertir dari Brimob.

Awal mulanya, Sofyan Tsauri mendaftarkan diri menjadi pelatih latihan fisik posko mujahidin FPI di Aceh yang sudah kantongi izin Pemprov Aceh dan polda Aceh. "Aktor utama (Tsauri-Red), kok hari ini sudah bisa gentayangan di tengah masyarakat," imbuhnya.

BACA JUGA: Revisi UU Pilkada, Parpol dan DPB Diprediksi Rampung Tahun Ini

Rizieq mengatakan, Tsauri justru membujuk 10 peserta latihan fisik terbaik untuk berlatih senjata ke Jakarta di Mako Brimob Depok. Setelah itu, dua anggota FPI juga anggota organisasi islam yang lain, diajak untuk mengikuti latihan senjata di tempat lain yakni pegunungan Jalin, Kecamatan Jantho, Aceh. Latihan tersebut dilakukan tersembunyi tanpa sepengetahuan pimpinan organisasi.

"Jadi bukan Ustadz Abu aktor utamanya, tapi Sofyan Tsauri. Saya menjadi saksi karena merasa senasib. Anggota organisasi kami sama-sama dibujuk. Hanya bedanya Ustadz Abu jadi pesanan. Jangan-jangan kalau saya masuk pesanan juga, saya juga bakal jadi tersangka seperti ustadz Abu," terang Rizieq di depan majelis hakim yang diketuai Nyoto Hindaryanto serta beranggotakan Zulkarnaen dan Akhmad Budiman.

Karena tak adanya keterlibatan ABB, lanjut Rizieq, tuduhan untuk mendanai gerakan terorisme di Aceh tidak berdasar dan ABB mesti dibebaskan dari segala tuntutan. Ia menyatakan jikapun ada dana pada tahun 2009 silam oleh ABB, hal itu diperuntukkan untuk membantu rakyat Palestina. Pengiriman bantuan ke Palestina sudah jamak dilakukan organisasi-organisasi Islam sebagai bentuk solidaritas.

"Bantuan salah satunya, melalui Medical Emergency Rescue  Commite Indonesia (MER-C). FPI sendiri bantuannya miliaran, Majelis sidang nanti bisa mengurai hal ini lebih dalam ke Jose Rizal dari Presidium MER-C yang juga menjadi saksi," ujarnya. (ziz/sam/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR dan Komnas HAM Desak Pemerintah Cabut Perpres 61/2015


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler