Bela Jokowi, Jumhur Bawa-Bawa Nama Bung Karno

Rabu, 16 April 2014 – 13:15 WIB

jpnn.com - JAKARTA – Calon Presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Joko Widodo alias Jokowi pada Senin (14/4) malam lalu menggelar dengan para duta besar dan perwakilan asing di rumah seorang pengusaha bernama Jacob Soetojo di kawasan Permata Hijau, Jakarta Selatan. Pertemuan yang juga dihadiri Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri itu langsung memantik kritik dan cibiran dari banyak pihak yang menganggap Jokowi membuka diri untuk diintervensi negara lain.

Namun, bukan berarti tidak ada pihak yang membela Jokowi. Salah satu yang membela langkah Jokowi menemui para dubes itu adalah Jumhur Hidayat dari Aliansi Rakyat Merdeka (ARM).

BACA JUGA: Tiga Caleg Incumbent PDIP Bakal Bertahan di Senayan

Jumhur menyebut pihak-pihak yang menuding Jokowi menjual diri ke asing karena menghadiri pertemuan itu telah bersikap naif. "Wajar saja kalau para diplomat negara-negara sahabat itu ingin berkenalan dengan calon partai berkuasa dan pemimpin mendatang Indonesia," kata Jumhur kepada wartawan, Rabu (16/4).

Mantan Kepala BNP2TKI itu menambahkan, membangun nasionalisme Indonesia bukan berarti harus memusuhi negara lain. "Ingat, Bung Karno mengatakan internasionalisme sebagai taman sari kebangsaan, maknanya humanisme, persaudaraan kemanusiaan menjaga perdamaian dunia," tandas Jumhur.

BACA JUGA: Dahlan Tak Mau Ikut Campur Soal Koalisi

Dikatakannya pula, pemimpin di era global seperti sekarang ini harus membangun komunikasi dengan banyak negara sahabat. Pasalnya, komunikasi geopolitik sangat penting dan strategis.

"Janganlah proses komunikasi dengan para diplomat itu diartikan dengan mudahnya sebagi dikte-mendikte. Saya rasa tidak bijak bila kita berpikiran seperti itu," sebutnya.(fat/jpnn)

BACA JUGA: UU Pilkada Akan Larang Kada Nyambi Pengurus Partai

BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Periksa Tiga Saksi Terkait Kasus Flu Burung


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler