jpnn.com - JAKARTA - Politisi senior PDI Perjuangan (PDI-P), Sabam Sirait menuding Wali Kota Depok, Nur Mahmudi Ismail bersikap arogan. Tudingan itu terkait sikap Nur Mahmudi yang meminta Gubernur DKI Joko Widodo alias Jokowi sowan ke Depok jika hendak membeli lahan untuk pembanguan waduk di kota di selatan Jakarta itu.
"Mbok ya, jangan arogan begitu, bilang saja, 'mari kita ketemu sambil minum kopi'. Bahasanya harus merakyat, hindari penggunaan bahasa kekuasaan. Kalau minta Jokowi datang ke Depok, itu bahasanya juragan yang sarat nuansa kekuasaan,’’ kata Sabam menyikapi perseteruan Jokowi dengan Nur Mahmudi Ismail, di Jakarta, Kamis (28/11).
BACA JUGA: KPK Perpanjang Masa Penahanan Akil Cs 30 Hari Lagi
Sabam menambahkan, pembuatan waduk di Depok itu baru sebatas rencana dan masih dibahas. Kalau sudah final dan diputuskan, lanjutnya, Jokowi pasti ke Depok menemui Nur Mahmudi untuk membahas rencana itu.
"Kalau belum apa-apa sikapnya sudah begitu, sudah arogan, ya lebih baik kita ganyang saja," tegas Sabam.
BACA JUGA: Anas Tegaskan Athiyyah Bersih dari Rasuah
Menurut Sabam, dulu Gubernur DKI Ali Sadikin membangun Jakarta tidak pernah menemui rintangan seperti ini. Mantan anggota DPR itu justru heran karena seolah ada upaya menghambat program-program Jokowi dalam membenahi DKI Jakarta,
"Saya lihat, sikap Walikota Depok itu bagian dari upaya untuk menggergaji Jokowi. Jangan mentang-mentanglah, kan Jokowi mau berbuat untuk kepentingan rakyat, masa tidak didukung," imbuh Sabam. (fas/jpnn)
BACA JUGA: Bongkar Kasus Hambalang, Geledah Rumah Munadi Herlambang
BACA ARTIKEL LAINNYA... Purnomo Merasa Clear di Kasus Emir
Redaktur : Tim Redaksi