jpnn.com, BRUSSEL - Belgia memutuskan untuk menangguhkan kontribusinya pada organisasi bantuan PBB untuk para pengungsi Palestina (UNRWA) pekan ini. Dengan demikian, Belgia menjadi negara ketiga yang melakukan hal itu, pasca sebuah laporan yang dibocorkan menuduh ada kesalahan manajemen di badan tersebut. Dua negara yang lebih dulu mengambil langkah tersebut adalah Belanda dan Swiss.
Temuan dalam laporan etika internal, yang pertama kali diterbitkan oleh Al Jazeera awal pekan ini, menyebut ada kesalahan urus dalam manajemen UNRWA dalam bentuk pelanggaran, nepotisme dan diskriminasi yang dilakukan oleh kepemimpinan UNRWA.
BACA JUGA: Yusril: PBB Punya Banyak Tokoh Yang Pantas Masuk Kabinet Jokowi
Laporan itu sebenarnya telah dikirim ke Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada bulan Desember lalu dan penyelidikan telah diluncurkan, namun belum membuahkan hasil. "Jika klaim itu benar, maka itu sama sekali tidak dapat diterima," kata Menteri Pembangunan Alexander De Croo, seperti dimuat Al Jazeera.
BACA JUGA: PBB Gandeng BAZNAS Bantu Pengungsi Palestina
BACA JUGA: Terima Yusril dan Jajaran PBB di Istana, Jokowi Singgung Masalah Penanganan Hukum
Menurut De Croo, keputusan itu tidak dibuat dalam konsultasi dengan kedua negara. "Untuk mengantisipasi penyelidikan independen, kami akan menghentikan pembayaran lebih lanjut," kata De Croo kepada Knack, merujuk pada kontribusi tambahan sebesar 5,35 juta euro.
Belgia sendiri sudah mentransfer sumbangan tetapnya sebesar 6,25 juta euro ke UNRWA awal tahun ini.
BACA JUGA: India Siap Memuluskan Ambisi Indonesia di PBB
"Kami akan memeriksa laporan itu dengan kritis. Ini bukan karena Anda membela tujuan baik sehingga Anda dapat melakukan apa pun yang Anda inginkan," kata De Croo.
Sebelumnya, menanggapi langkah serupa yang lebih dulu dilakukan oleh Swiss dan Belanda, jurubicara UNRWA Tamara Alrifai mengatakan, organisasi itu menyesali langkah tersebut.
"Ada penyelidikan yang sedang berlangsung mengenai UNRWA, dan tidak ada yang disebarluaskan atau dibahas adalah temuan penyelidikan, hanya dugaan dan desas-desus," kata Alfirai.
Dia mengimbau masyarakat untuk menunggu kesimpulan investigasi yang sebenarnya. Sementara itu, dia mengimbau para donor untuk menjaga dana mereka demi para pengungsi Palestina. (rmol/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Arab Saudi, UEA dan Pakistan Bela Tiongkok soal Muslim Uighur Xinjiang
Redaktur & Reporter : Adil