jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengajak para Aparatur Sipil Negara (ASN) melakukan transformasi birokrasi menuju organisasi pelayanan publik yang efektif.
Dengan begitu, ASN diharapkan bisa meniru keberhasilan implementasi birokrasi di beberapa negara maju dan berkembang, guna mewujudkan birokrasi berkelas dunia.
BACA JUGA: Anies Tolak Mentah-Mentah ASN yang Ingin Mutasi ke Jakarta Dibanding IKN: Jangan jadi Beban
Hal tersebut disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendagri Suhajar.
Dia mengatakan para ASN harus bisa mencontoh negara-negara yang dinilai berhasil menerapkan birokrasi yang andal seperti birokrasi di Taiwan, Korea Selatan, dan Singapura.
BACA JUGA: Uang Zakat ASN Rp 1,1 Miliar Ditilap, Astagfirullah, Pelakunya Ternyata
Para ASN diminta agar memperhatikan cara negara-negara tersebut dalam memberikan pelayanan kepada rakyatnya.
Menurut Suhajar, langkah-langkah tersebut sangat penting karena menjadi perhatian utama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin sebagaimana tercantum di dalam lima Prioritas Kerja 2019-2024.
BACA JUGA: Banyak ASN Ogah Dipindah ke IKN Nusantara, Alasannya Beragam, Pengin Tahu?
Adapun lima prioritas kerja tersebut yakni pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), pembangunan infrastruktur, simplifikasi regulasi, penyederhanaan birokrasi, serta transformasi ekonomi.
Suhajar menjelaskan langkah ASN dalam mentransformasikan birokrasi selaras dengan prioritas kerja pembangunan SDM dan penyederhanaan regulasi.
“Jadi, dari lima prioritas kerja Bapak Presiden 2019-2024 itu, dua terkait dengan ini,” kata Suhajar dalam keterangannya, Kamis (3/3).
Dengan begitu, dia mengajak para ASN untuk melakukan transformasi dalam melayani masyarakat secara efektif.
Upaya ini dinilai bakal memacu terlaksananya rencana prioritas tersebut dengan baik.
Sebab, pembangunan SDM berkaitan erat dengan kiprah para ASN, termasuk dengan melakukan transformasi untuk menyederhanakan birokrasi.
Di lain sisi, Suhajar meminta para ASN memaknai secara baik transformasi birokrasi menuju organisasi pelayanan publik yang efektif.
Dia menilai budaya kerja yang tidak sejalan dengan tujuan tersebut bakal menghambat suksesnya rencana prioritas.
Oleh karena itu, Suhajar mendorong para ASN untuk mengadopsi budaya kerja BerAKHLAK, yakni berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif.
“Pak Menteri juga menekankan bahwa budaya kerja itu adalah karakter, nilai-nilai, keyakinan, yang tadi intinya integritas," ujar Suhajar.
Artinya, lanjut dia, ASN perlu memperbaiki budaya kerja, agar program kerja bisa berjalan dengan baik. (mcr9/jpnn)
Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Dea Hardianingsih