jpnn.com - SELAMA ini, mengisi Teka Teki Silang (TTS) dianggap paling manjur untuk mencegah pikun. Namun menurut penelitian terbaru, otak butuh aktivitas mental yang lebih menantang agar tidak cepat pikun. Belajar fotografi adalah salah satunya.
Untuk orang-orang berusia lanjut atau di atas 60 tahun, mengisi TTS dan mendengarkan musik klasik dinilai sudah tidak cukup melindungi otak dari penurunan fungsi kognitif. Mempelajari hal-hal baru, seperti fotografi digital dan merajut lebih menantang dan menstimulasi otak.
BACA JUGA: Orgasme Otak, Puas Meski Hanya Mendengar
Studi terhadap 200 orang berusia 60 tahun ke atas mengungkap bahwa otak cenderung lebih tajam bila mendapat latihan mental yang lebih panjang dan berkelanjutan. Aktivitas sederhana seperti mengisi TTS dan mendengarkan musik klasik dianggap kurang memenuhi kebutuhan tersebut.
Dr. Denise Park dari Texas University di Dallas mengatakan, pada prinsipnya otak perlu mendapatkan pengalaman-pengalaman baru untuk bisa menjaga ketajaman fungsinya. Pengalaman baru tersebut harus yang tidak biasa, menantang dan memberikan stimulasi mental maupun sosial.
BACA JUGA: Ini Dia Manfaat Bercinta Bagi Kulit
"Saat anda berada dalam zona nyaman, anda mungkin berada di luar zona peningkatan. Kita butuh, sebagai masyarakat, belajar bagaimana menjaga pikiran yang sehat seperti halnya menjaga kesehatan jantung melalui diet yang sehat dan olahraga," kata Dr Park, seperti dilansir laman Telegraph.
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Psychological Science ini membagi para responden menjadi 2 kelompok. Kelompok pertama belajar fotografi, merajut, atau keduanya selama 115 jam/pekan. Kelompok berikutnya mengisi TTS, mendengarkan musik klasik, atau keduanya, sedangkan kelompok terakhir melakukan aktivitas sosial.
BACA JUGA: Tiap Tahun, Karyawan Habiskan Waktu Seminggu Merokok
"Ternyata keterlibatan saja tidak cukup. Ketiga kelompok didorong untuk belajar dan menguasai lebih banyak tugas dan ketrampilan. Hanya kelompok yang dihadapkan pada tantangan mental berkelanjutan dan lama, yang mengalami perbaikan mental," pungkas Dr Park.(fny/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jangan Cuma Susu Sapi
Redaktur : Tim Redaksi