Jangan Cuma Susu Sapi

Kamis, 28 November 2013 – 01:48 WIB

jpnn.com - ROMA - Harga susu sapi mahal? Susu rusa bisa jadi alternatif. Badan Pangan Dunia (FAO) mendorong peningkatan konsumsi berbagai susu binatang, termasuk unta dan llama, demi mencukupi kebutuhan di negara berkembang.

"Ada cakupan sangat luas dalam mengembangkan berbagai spesies penghasil susu,'' terang Anthony Bennett, kepala industri peternakan FAO di Roma.

BACA JUGA: Hindari Paparan BPA untuk Kurangi Resiko Keguguran

Dalam sebuah laporan yang juga ditulis Bennett dan dirilis Selasa (26/11), FAO menyatakan, susu alpaka, keledai, rusa, rusa kutub, dan kerbau liar bisa dimanfaatkan. Spesies lain yang siap digunakan adalah susu kerbau, kambing, dan domba.

Sementara itu, susu beruang kutub dan rusa mengandung lemak dan protein yang tinggi. Selain itu, laktosanya hanya setengah dari susu sapi. Karena itu, susu binatang tersebut bisa jadi sumber alternatif bagi orang-orang yang alergi terhadap laktosa tinggi (lactose intolerance).

BACA JUGA: Banyak Teman Kuatkan Memori Otak

Laporan itu juga memprediksi, konsumsi susu di negara-negara berkembang meningkat sampai 25 persen pada 2025 sebagai akibat dari pertambahan populasi serta peningkatan pendapatan. (AFP/cak/c16/dos)


Fakta-Fakta Susu

BACA JUGA: Banyak Teman, Koneksi di Dalam Otak Makin Kuat

  • SAPI memproduksi 90 persen kebutuhan susu dunia.
  • Tiap sapi bisa menghasilkan 90 gelas susu tiap hari atau sekitar 200 ribu gelas sepanjang hidupnya.
  • Peternak bisa memerah 6 sapi tiap hari secara manual.
  • Henry Nestle menciptakan susu formula pada era 1800-an.

Negara peminum susu per kapita terbanyak:

  1. Finlandia (361 kg/kapita)
  2. Swedia (355 kg/kapita)
  3. Belanda (320 kg/kapita)
  4. India (315 kg/kapita)
  5. Yunani (314 kg/kapita)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... 7 Fakta Penting Deodoran yang Perlu Diketahui


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler